Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakinkan kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS). Pasalnya jika dibandingkan dengan Vietnam, Indonesia hanya mengekspor 2,2 persen produk ke AS.
“Ekspor Indonesia ke AS hanya menyumbang 2,2 persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto), jauh di bawah Vietnam yang mencapai 33 persen,” kata Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025).
Karena nilai ekspor yang tidak terlalu besar, Airlangga meyakini dampak kenaikan tarif tersebut pun bisa diredam. Bahkan Presiden RI Prabowo Subianto turut menginstruksikan agar Indonesia memperluas pasar ekspor.
“Dengan begitu, dampaknya ke Indonesia bisa diredam. Presiden menyatakan kita harus memperluas pasar, tidak hanya bergantung pada AS,” ujarnya.
Di sisi lain, Airlangga turut memastikan pemerintah agar menjaga daya beli masyarakat. Penjagaan ini dilakukan dengan memberikan bantuan sosial, tunjangan, serta memastikan stabilitas harga pangan.
“Stimulus ekonomi juga sudah berjalan, termasuk diskon tarif di awal tahun, subsidi motor listrik, dan relaksasi PPN properti,” tuturnya.