News

Akui Megawati Menangis, Ruhut Malah Bangga Jokowi Naikan Harga BBM

Langkah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax tak sedikit menuai pro dan kontra masyarakat. Namun, Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul malah bangga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga Pertamax di tengah mencuatnya sejumlah masalah.

“Sekarang banyak faktor kenaikan, banyak ‘petirnya’ seperti perang Rusia-Ukraina, embargo di sana-sini, apalagi ada pandemi COVID-19 yang jadi tragedi dunia, semestinya kita bangga sama Presiden Jokowi,” kata Ruhut kepada Inilah.com, kemarin.

Ruhut meminta kenaikan harga BBM saat ini tidak disamakan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab di era Presiden SBY, sambung Ruhut, kenaikan harga BBM tanpa didasari penyebab jelas. Maka, Ruhut memaklumi bila dahulu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menangis saat harga BBM naik di era Presiden SBY.

“Saya dulu orangnya SBY dan saya lihat wajar dulu PDIP menolak kenaikan harga BBM. Tidak ada hujan, tidak ada petir, tiba-tiba (harga) BBM naik,” kata Ruhut.

“Tidak bisa disamakan dengan zaman SBY, harus dilihat kasus per kasus karena berbeda,” sambung Ruhut

Ruhut meminta masyarakat mendukung program pemerintah terkait kenaikan harga BBM jenis pertamax. Pasalnya, ia menilai, kenaikan BBM nonsubsidi jenis pertamax tidak akan berdampak bagi masyarakat prasejahtera karena ditujukan untuk masyarakat menengah ke atas.

“Pertamax itu nonsubsidi, jadi biasanya orang mampu yang beli. Kenaikannya juga tidak terlalu tinggi, harganya Rp12.500,  kita harus mendukung program pemerintah.”

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertamax. Pertamax naik Rp3.500 per liter dari sebelumnya Rp9.000 per liter. Artinya, harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter mulai Jumat (1/4/2022) pukul 00.00 WIB. [yud]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button