Market

Alasan Stok Tipis, Bapanas: 200 Ribu Ton Beras Impor Masuk Indonesia

alasan-stok-tipis,-bapanas:-200-ribu-ton-beras-impor-masuk-indonesia

Sinyal pemerintah akan mengimpor beras, semakin kencang. Alasannya apalagi kalau bukan stok menipis. Tahap awal, 200 ribu ton beras impor siap masuk ke Indonesia.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengakui, beras impor sebanyak 200.000 ton yang tersimpan di gudang luar negeri, siap masuk ke Indonesia. Dijamin, masuknya beras impor ini tidak menggangu harga beras petani. “Kita pastikan betul beras komersial (impor) ini tidak akan mengganggu beras dalam negeri produksi petani,” kata Arief, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Arief mengatakan, saat ini, persediaan beras atau cadangan beras pemerintah (CDP) di gudang Perum Bulog, menipis. Sehingga perlu diperkuat dengan mendatangkan beras dari luar. Bapanas berjanji akan mengawasi secara ketat penyalurannya. Agar tidak bocor ke pasar.

Lebih lanjut, Arief menjamin bahwa hingga saat ini pemerintah sangat berpihak penuh terhadap petani lokal. Namun, impor dipilih semata-mata untuk memperkuat dan memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Gudang Bulog yang kian menipis.

“Pemerintah berpihak penuh kepada para petani lokal, sehingga keberadaan cadangan ini akan dijaga agar tidak merusak harga beras petani. Kita juga secara konsisten terus memantau dan menjaga harga penyerapan gabah/beras lokal di tingkat petani tetap wajar. Misi kita mewujudkan petani sejahtera, pedagang untung, masyarakat tersenyum,” lanjutnya.

Arief mengungkapkan, upaya pemenuhan beras impor ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, yakni memastikan kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi. Dalam Sidang Kabinet di Istana Negara, Jokowi kembali mengingatkan agar kita semua waspada, sehingga kebutuhan beras harus betul-betul dihitung.

Jokowi juga meminta dalam pemenuhan kebutuhan beras ini Kementerian dan Lembaga terkait saling berkoordinasi dan berkolaborasi. Baginya, pemenuhan cadangan beras ini tidak serta-merta menunjukan produksi beras nasional tidak mencukupi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button