Alcaraz Bangkit dari Ketertinggalan untuk Taklukkan van de Zandschulp


Carlos Alcaraz berhasil mengamankan tiket ke babak kedua Rotterdam Open setelah mengalahkan Botic van de Zandschulp dengan skor 7-6(3), 3-6, 6-1, . Pertandingan ini menjadi sorotan karena Alcaraz, unggulan teratas turnamen, mengakui adanya kegugupan yang mempengaruhi penampilannya di awal laga.

“Saya pikir ada banyak pasang surut dalam pertandingan itu,” kata Alcaraz, seperti dikutip dari ATP. 

“Setelah tertinggal satu poin di set pertama, saya rasa Botic bermain sangat solid. Tidak banyak pasang surut baginya, sangat konsisten sepanjang pertandingan. Saya senang bisa lolos.”

Alcaraz, yang dikenal dengan permainan agresif dan penuh energinya, terlihat kesulitan menemukan ritme permainannya di set pertama. Ia bahkan sempat tertinggal sebelum akhirnya bisa merebut set tersebut melalui tie-break.

“Saya harus benar-benar fokus di saat-saat sulit, terus berusaha dan percaya bahwa permainan tenis yang bagus akan kembali lagi,” ujar petenis berusia 21 tahun itu. 

“Saya senang bisa lolos dari pertandingan yang sulit dan memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik di babak berikutnya,” lanjutnya.

Meskipun telah meraih 16 gelar tingkat tur, Alcaraz belum pernah mencapai babak final turnamen dalam ruangan. Ia akan melanjutkan perjuangannya untuk meraih gelar melawan petenis kualifikasi Andrea Vavassori atau peraih dua gelar pada 2025, Felix Auger-Aliassime, di babak kedua.

“Berbeda, sangat berbeda saat Anda bertanding dibandingkan saat latihan,” kata Alcaraz saat ditanya tentang kondisinya. 

“Saya mulai sangat gugup, saya rasa itu normal. Pertandingan pertama di setiap turnamen tidak pernah mudah. ​​Saya hanya harus terbiasa dengan pertandingan pertama saya di Rotterdam.”

“Anda harus terbiasa bermain dengan penonton yang banyak, itu benar-benar berbeda. Saya senang bisa terbiasa dengan itu,” ujar peringkat tiga dunia itu.

Alcaraz, yang mengenakan sticker hidung untuk membantu pernapasannya, merasa sulit untuk beradaptasi dengan permainan di awal pertandingan babak pertama. Sementara itu, Van de Zandschulp memanfaatkan penampilan Alcaraz yang melakukan 40 kesalahan sendiri dalam dua set pembuka. Namun, petenis Belanda itu tidak mampu menangkis petenis Spanyol yang bangkit di set penentuan itu.