Hangout

Anak Juga Bisa Diabetes, Kenali Gejala Awalnya

Diabetes Melitus (DM) tidak hanya menyerang orang dewasa maupun lansia, nyatanya bisa siapapun terkena penyakit yang dipicu karena kadar gula tinggi, terutama anak-anak. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) DR. Dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, saat konferensi pers World Diabetes Day tahun 2022, Jakarta, Rabu (9/11/202).

“Kita pernah ketemu (pasien) tipe 2 yang diabetes tipe lanjut, pada anak umur 6 tahun,” ungkapnnya.

Masih menurutnya, di Indonesia diabetes paling banyak menyerang umur 40 sampai 60 tahun. Diabetes dipicu karena buruknya pola hidup seseorang sehingga tak menutup kemungkinan anak muda dapat terserang penyakit gula ini.

“Makin gemuk anak muda tersebut, semakin besar kemungkinannya. Tapi kita gak bisa bilang di usia berapa dia bisa kena karena di usia berapapun saat ini bisa berisiko, selama pola hidupnya tidak teratur,” tuturnya.

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Indonesia jadi negara dengan penderita diabetes tertinggi kelima di dunia sebesar 19,2 juta atau 10,6 persen dan angka ini akan mengalami kenaikan menjadi 28,6 juta pada tahun 2045, Pada kawasan Asia Tenggara, Indonesia jadi satu-satunya yang masuk dalam 10 negara penderita diabetes tertinggi di dunia.

Sementara itu, faktor keturunan tidak mempengaruhi seseorang juga akan terkena penyakit diabetes. Faktor pola hidup tidak sehat lah yang sangat berpengaruh terhadap terkenanya indikasi penyakit ini.

“Pola hidup yang sekarang tidak sehat itu sangat mempengaruhi anak-anak muda ini mengalami diabetes. Jadi lebih dini itu yang ternyata sangat besar dibandingkan dengan keturunan. Jadi walaupun kita punya Ibu yang diabetes tetapi pola hidup bagus, itu tidak jadi diabetes. Kebalikannya orang tua kita tidak diabetes tapi pola hidup kita tidak sehat malah jadi diabetes,” tegasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button