Anak Punya Teman Khayalan, Patut Waspada jika Menunjukkan 4 Gejala Ini


Terkadang kita suka melihat anak usia balita berbicara sendiri. Kebiasaan ini didorong dari kegemaran anak berimajinasi hingga memiliki teman khayalan. Apakah wajar?

Memiliki teman khayalan, bukan hal yang aneh bagi anak-anak. Pada dasarnya mereka menciptakan teman imajiner untuk diajak bicara, berinteraksi, dan bermain.

Mengutip dari Canadian Paediatric Society, anak mempunyai teman khayalan merupakan bagian dari perkembangan yang wajar. Disebutkan juga bahwa teman khayalan dianggap sebagai bagian normal dan bahkan sehat.

Penelitian American Psychological Association menyebutkan sebanyak 65 persen anak-anak hingga usia 7 tahun memiliki teman khayalan.

Hal-hal yang Harus Diwaspadai

Memiliki teman imajiner umumnya merupakan bagian normal dari perkembangan anak. Namun, ada situasi tertentu yang mengindikasikan perlunya perhatian khusus dari orang tua.

Memiliki teman khayalan juga tidak selalu baik dalam perkembangan anak. Teman khayalan menjadi cara seorang anak untuk melarikan diri dari realitas sesungguhnya atau beberapa dampak negatif lainnya, sebagai berikut:

1. Rutinitas Terganggu

Jika keberadaan teman khayalan mulai memengaruhi rutinitas atau perilaku anak secara signifikan, seperti menolak bermain dengan teman nyata atau tidak mau melakukan aktivitas tanpa “teman” tersebut, ini bisa menjadi tanda ada masalah yang lebih serius.

2. Sulit Bedakan Imajinasi dan Realita

Ketika anak terus-menerus menganggap teman khayalannya nyata, bahkan hingga mengabaikan fakta di sekitarnya, orang tua perlu membantu anak memahami perbedaan antara imajinasi dan kenyataan.

3. Perubahan Perilaku

Perhatikan juga jika anak mulai menunjukkan perilaku mengkhawatirkan seperti, anak menjadi lebih pendiam atau menarik diri dari lingkungan sosial, sering berbohong dan menyalahkan teman khayalan atas kesalahannya, serta mengalami kesulitan dalam berkomunikasi atau menurun kebersihan diri.

4. Merasa Terancam oleh Teman Khayalannya

Jika anak merasa takut, terancam, atau mendengar teman khayalannya mendorong untuk melakukan tindakan negatif (misalnya, melukai diri sendiri atau orang lain), ini adalah tanda serius yang memerlukan perhatian medis segera.

Itulah penjelasan seputar teman khayalan anak-anak yang perlu orang tua pahami. Jangan ragu untuk membawa Si Kecil untuk konsultasi secara profesional jika terdapat perubahan perilaku yang mengkhawatirkan