News

Ancam Mundur dari Timsus, Kapolri Sigit Penuhi Permintaan Jenderal Bintang Tiga Copot Ferdy Sambo Cs

Jumat, 05 Agu 2022 – 14:35 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberi keterangan terkait perkembangan kasus kematian Brigadir J di Jakarta, Kamis malam (4/8/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) saat memberi keterangan terkait perkembangan kasus kematian Brigadir J di Jakarta, Kamis malam (4/8/2022).

Para jenderal bintang tiga disebut mengancam bakal mengundurkan diri dari tim khusus gabungan Polri bila Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak mencopot Irjen Ferdy Sambo Cs.

Terlebih, sejumlah perwira tinggi, perwira menengah hingga tamtama berperan merusak dan menghilangkan barang bukti kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Untuk itu, Kapolri Sigit menerbitkan Telegram Rahasia (TR) bernomor ST/1628/VIII/KEP/2022 yang berisi mutasi sejumlah perwira tinggi, perwira menengah hingga tamtama dari berbagai kesatuan kepolisian.

“Permintaan Pati (Perwira tinggi) bintang tiga untuk mereka dipindahkan karena indikasi merusak alat bukti di TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan itu belum semua (dimutasi),” kata Sumber Inilah.com di internal Kepolisian, Jumat (5/8/2022).

Meskipun, dia membeberkan, sejumlah perwira Polri yang berperan merusak barang bukti belum semuanya dimutasi. Namun, para jenderal bintang tiga bakal terus meminta Kapolri Sigit melucuti semua perwira yang terlibat hingga akar-akarnya.

Termasuk, Kapolri Sigit bakal memberikan ganjaran hukuman pelanggaran kode etik dan tindak pidana akibat menghalang-halangi proses penyidikan perkara.

Di sisi lain, Kapolri Sigit sempat menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Karopaminal Divpropam Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto, namun Sambo Cs masih menjadi batu kerikil pengungkapan kasus kematian Brigadir J.

Untuk itu, para Jenderal bintang tiga sempat melayangkan ancaman kepada Kapolri Sigit untuk mencopot dan memutasi sejumlah perwira Polri yang terlibat menghambat terungkapnya kasus kematian Brigadir J.

Menurut sumber Inilah.com di kepolisian, posisi Sambo semakin terpojok karena para perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) geram dengan kasus yang terjadi di kediaman Sambo apalagi berdampak pada rusaknya reputasi Polri.

Untuk itu, skenario awal yang dibeberkan pertama kali oleh Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan bakal terbantahkan oleh temuan dan penelusuran Timsus Gabungan Polri.

Sementara, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, dan Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan enggan memberi tanggapan saat dikonfirmasi Inilah.com.

“Ke Karo (Karopenmas Divhumas Polri) dulu,” kata Dedi kepada Inilah.com, Jumat (5/8/2022).

Dua Tim Dikerahkan 

Polri disebut mengerahkan dua tim sekaligus untuk mengungkap dan membongkar tabir kematian Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) lalu.

Tim yang pertama merupakan Tim Khusus Gabungan Polri yang dipimpin Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan diisi Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, Irwasum Komjen Pol Agung Budi Maryoto dan unsur lainnya.

Namun, tim kedua, Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri juga secara diam-diam membentuk tim khusus untuk membantu akselerasi, mengawal dan mengawasi penanganan perkara sehingga kasus kematian Brigadir J terungkap secara terang benderang.

“Jadi ada dua tim, Tim Khusus Gabungan yang isinya ada Wakapolri, Irwasum, Kabareskrim. Untuk tim kedua itu dibentuk Irwasum untuk ikut mengawal penyidikan,” katanya.

Menurut sumber Inilah.com, dua tim ini akan membongkar kasus kematian Brigadir J dengan ditandai akan diperiksanya Bhayangkara Dua (Bharada) E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu oleh Timsus Gabungan dan Tim Itwasum.

Sehingga, lanjut dia, Polri akan melakukan aksi bersih-bersih dengan mencopot semua perwira Polri yang terlibat dan membuka kasus kematian Brigadir J secara terang benderang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button