Andy Murray Jadi Pelatih Djokovic, Targetkan Grand Slam ke-25 di 2025


Tak butuh waktu lama usai pensiun sebagai petenis profesional, Andy Murray langsung mengambil langkah mengejutkan dengan menjadi pelatih Novak Djokovic. Keputusan ini diumumkan Djokovic melalui media sosialnya pada Sabtu (23/11/2024), mengubah salah satu rivalitas terpanjang dalam sejarah tenis menjadi kolaborasi yang penuh antusiasme.

“Kami memiliki persaingan epik. Kini saatnya bagi salah satu lawan terberat saya untuk bergabung ke tim saya. Selamat datang, pelatih Andy Murray,” tulis Djokovic, yang juga membagikan foto-foto masa persaingan mereka.

Kolaborasi Dua “Game Changer”

Djokovic dan Murray dikenal sebagai bagian dari “Big Four” bersama Roger Federer dan Rafael Nadal. Keempatnya mendominasi dunia tenis selama lebih dari dua dekade. Namun, cedera berkepanjangan membuat Murray tak bisa bersaing sejajar dalam jumlah gelar Grand Slam. Setelah Federer pensiun pada 2022 dan Nadal pada November 2024, Djokovic kini menjadi satu-satunya dari “Big Four” yang masih aktif.

“Saya sangat antusias memiliki salah satu rival terbesar di tim saya, kali ini sebagai pelatih,” kata Djokovic. Kolaborasi mereka akan dimulai dalam program pramusim untuk mempersiapkan Australia Terbuka 2025.

Murray: Tantangan Baru

Andy Murray, yang pensiun pada Agustus 2024, mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan ini. “Saya senang diberi kesempatan untuk membantunya mencapai target besar tahun depan. Saya akan mendukungnya dalam program pramusim agar berada dalam kondisi terbaik untuk Australia Terbuka,” ujar Murray.

Meski pensiun sebagai pemain, Murray tetap dianggap sebagai sosok strategis di dunia tenis, dengan pengalamannya di level tertinggi yang akan menjadi aset besar bagi Djokovic.

Ambisi Djokovic di 2025

Djokovic, meski mengakhiri musim 2024 dengan medali emas Olimpiade Paris, gagal meraih gelar Grand Slam atau ATP Masters 1000. Statistik menang-kalahnya 37-9 menjadi catatan terburuk dalam satu dekade terakhir. Namun, dengan 24 gelar Grand Slam—sejajar dengan Margaret Court—Djokovic masih menyimpan ambisi besar untuk menjadi pemegang rekor tunggal.

Australia Terbuka, di mana Djokovic telah juara 10 kali, menjadi peluang terbaik baginya untuk meraih gelar ke-25. Dengan kehadiran Murray, Djokovic berharap bisa mengatasi kelemahannya dan kembali mendominasi Grand Slam.

Hubungan Panjang Djokovic-Murray

Rivalitas Djokovic dan Murray dimulai sejak usia 11 tahun, ketika Murray menang mudah dalam laga yunior mereka. Dalam level profesional, Djokovic unggul dengan 25 kemenangan dari 36 pertemuan, termasuk tujuh final Grand Slam. Namun, di luar lapangan, hubungan mereka selalu penuh respek.

Kini, keduanya siap membuka babak baru. Kolaborasi ini bukan hanya menarik perhatian dunia tenis, tetapi juga mengisyaratkan betapa seriusnya Djokovic dalam mengejar gelar bersejarah di 2025. Akankah kehadiran Murray membawa keberuntungan baru bagi Djokovic? Dunia tenis menantikan hasilnya.