News

Anggaran dan Utang Luar Negeri Bengkak, Hasto Skeptis Menteri dapat Atasi Masalah


Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meragukan kinerja para menteri di kabinet Presiden Jokowi. Baru sadar pak?

Menurutnya, beratnya beban anggaran serta semakin menggunungnya utang luar negeri, mempersulit para Menteri.

Mulanya, Hasto memberikan tanggapan terkait pelantikan tiga wakil meneri (wamen). Dua diantaranya merupakan orang dekat Prabowo Subainto, presiden terpilih 2024-2029.

Menurutnya, seorang menteri selayaknya merupakan sosok yang menguasai kementerian yang dipimpin.  “Sebenarnya kalau kita lihat kontruksi dalam tata pemerintahan yang baik menteri itu seseorang yang menguasai hal ihwal terhadap kementerian yang dipimpinnya,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).

Kata Hasto, menteri merupakan pembantu presiden yang memiliki kedudukan kuat. Sehingga posisi menteri itu yang seharusnya benar-benar dipilih dari kalangan profesional.

“Dan dengan melihat tantangan pemerintahan ke depan yang tidak ringan maka profesionalitas, kompetensi dari kementerian itulah yang diharapkan oleh PDI Perjuangan daripada sekedar bagi bagi jabatan kekuasaan politik,” ujarnya.

Hasto lantas menyinggung struktur kementerian di era Presiden Jokowi saat ini. Ia menilai para menteri yang terpilih masih relevan di dalam menjawab berbagai tantangan ke depan. 

“Tetapi dengan melihat beban anggaran ya sangat berat akibat ketergantungan terhadap utang luar negeri kita,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 45 M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

Dengan dipandu Presiden Jokowi, Thomas bersama dua wakil menteri lainnya yang juga dilantik yaitu Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengucap sumpah jabatan.

“Demi Allah, saya bersumpah/Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Thomas, mengucap sumpah.

Dia pun berjanji akan menjalankan tugas jabatan, menjunjung tinggi etika jabatan, serta bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.

“Kiranya Tuhan menolong saya,” tutur Thomas Djiwandono yang juga keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra).
    
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button