Anggaran Kemenaker Dipapras 57 Persen, Menteri Yassierli Klaim tak Ada Masalah


Meski anggarannya dipangkas lumayan gede, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli sesumbar tidak mengganggu program prioritas sektor ketenagakerjaan.

“Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi kualitas kerja, tetapi justru mendorong kami untuk bekerja lebih inovatif dan hal ini menjadi tantangan bagi seluruh jajaran Kemnaker,” ujar Yassierli dikutip di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Adapun anggaran Kemnaker pada tahun ini, dipangkas hingga 57,1 persen. Pagu anggaran Kemnaker tahun 2025 mulanya sebesar Rp4,8 triliun, kini menyusut menjadi Rp2,74 triliun.

Yassierli menilai, efisiensi anggaran yang diterapkan bertujuan untuk memastikan penggunaan anggaran negara lebih tepat sasaran, dan semua APBN diprioritaskan untuk menyentuh langsung kepentingan publik.

Oleh karenanya, meski ada penyesuaian dalam beberapa program, Menaker mengatakan pihaknya akan tetap fokus pada peningkatan kualitas SDM, peningkatan produktivitas dan daya saing industri, perluasan kesempatan kerja, penempatan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial, serta pelindungan dan pengawasan ketenagakerjaan.

Lebih lanjut, Yassierli menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas kementerian/lembaga untuk berkolaborasi membuat program bersama dalam pelaksanaan pelatihan vokasi dan sertifikasi profesi.

Beberapa kolaborasi antar-K/L itu misalnya dengan Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian BUMN, Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kehutanan, Kementerian P3MI dan kementerian/lembaga lainnya.

Bahkan, lanjut dia, kolaborasi juga kami lakukan dengan industri swasta, lembaga filantropi, komunitas dan lain-lain dalam gerakan produktivitas nasional.

“Dengan strategi yang tepat, efisiensi anggaran ini justru bisa menjadi peluang untuk meningkatkan kolaborasi program dengan kementerian/lembaga, pihak swasta hingga berbagai komunitas lainnya dalam mendukung peningkatan kualitas dunia ketenagakerjaan,” ujar Menaker Yassierli.