Market

Angkanya Kecil dan Ketat, Bapanas: Impor Beras Tak Rugikan Petani

Menanggapi kekhawatiran petani bakal merugi karena kebijakan impor beras, buru-buru dibantah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Karena buffer stok, maka beras impor dikeluarkan dengan ketat.

Usai meninjau sejumlah ritel modern di Jakarta Barat, Kamis (8/12/2022), Arief menjamin, kedatangan beras impor tidak akan merugikan petani. Alasannya, impor beras yang diputuskan pemerintah, bukan untuk masuk pasar. Melainkan untuk Perum Bulog sebagai cadangan beras pemerintah (CBD).

Dia menerangkan, importasi beras perlu dilakukan mengingat CBP yang tersimpan di gudang Perum Bulog tersisa hanya 290 ribu ton. Selanjutnya, impor beras berfungsi sebagai buffer stok. Hanya dikeluarkan ketika memang diperlukan. Misalnya untuk menurunkan harga beras yang tidak normal, melalui program operasi pasar (OP).

“Pengawasan keluarnya (beras impor) ketat, Badan Pangan bersama Bulog menjamin itu. Kalau ada isu akan merugikan petani, tidak. Hari ini kita tidak akan merugikan seperti itu, 4 tahun kita enggak impor. Tapi kita mesti realistis sebuah negara harus punya cadangan,” tegasnya.

Selain itu, Arief menerngkan, volume impor beras, sangat kecil sekali. Sehingga tidak akan merugikan petani karena harga gabah turun. Artinya, keputusannya sangat terukur, sehingga jumlahnya tidak banyak. Dan itu tadi, beras impor hanya untuk Perum Bulog. “Isu impor (beras) itu merugikan petani, enggaklah. Ini sangat terukur, tidak banyak-banyak dan itu hanya untuk Bulog, tidak di siapa-siapa,” ungkap Arief.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan sudah meneken surat perintah dari Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan Perum Bulog terkait perizinan impor beras. “Maka saya sudah beri izin untuk impor, untuk datangkan beras sebanyak 500 ribu ton. Kapanpun diperlukan, sekarang sudah dipesan,” ujar Mendag Zulhas, sapaan akrabnya, Jakarta, Rabu (7/11/2022).

Sejauh ini, Mendag Zulhas belum bisa memastikan, kapan beras impor masuk ke Indonesia. Semuanya, diserahkan kepada Perum Bulog dan Bapanas. “Apakah beras impor sudah masuk atau belum? Tergantung pada keadaan stok diperlukan atau tidaknya itu yang mengurus Bulog, tapi saya sudah taken,” kata Mendag Zulhas.

Sebelumnya, Mendag Zulhas tidak setuju impor beras, karena berdasarkan data Kementerian Pertanian, stok beras surplus. Namun demikian, hasil rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, menyatakan bahwa stok beras di Perum Bulog menipis. Mau tak mau, Kemendag menyetujui impor beras demi memenuhi stok hingga akhir tahun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button