Juru Bicara Muda Tim Pemenangan Nasonal Anies dan Muhaimin (Timnas AMIN) M. Fachri Muchtar menyampaikan tidak ada alasan khusus Anies membawa ayah dari Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin dalam debat perdana capres 2024 di KPU pada Selasa malam (12/12/2023).
“Pak Anies semalam sudah menyampaikan komitmennya bahwa pelanggaran kasus yang terjadi yang menyangkut ketidakjelasan, tidak ada keadilan di kasus KM 50 atau Kanjuruhan. Itu memang harus diusut tuntas agar ada keadilan. Termasuk ayah dari Harun Al Rasyid,” ujar Fachri di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Menurut dia, kasus-kasus yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat debat perdana tidak pernah mendapatkan keadilan bahkan tidak pernah diusut tuntas.
“Jangankan ada rasa keadilan. Diusut saja kalau enggak salah belum pernah tuntas,” kata Fachri.
Kehadiran Didin, lanjut Fachri, karena ayah dari Harun tersebut ingin memberikan dukungan kepada Capres dari Koalisi Perubahan itu. Sebab, lanjutnya, Anies punya komitmen untuk menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini tidak mendapatkan kejelasan.
“Sehingga, itu adalah bagian dari usaha dia untuk menjadi untuk menemukan keadilan bagi anaknya,” tuturnya.
Dia juga menegaskan bahwa kehadiran Didin ini bukan untuk mempolitisasi kasus kematian agar menaikkan elektabilitas pasangan AMIN.
“Bukan. Ini kan sama saja seperti perjuangan dari korban-korban pembunuhan yang lain. Mereka berusaha untk mendapatkan keadilannya,” ungkapnya
Sebelum menyampaikan visi dan misinya, Anies memperkenalkan kedua orang tua korban kerusuhan 22 Mei 2019 lalu, yakni Didin Wahyudin dan istrinya.
“Hadir bersama saya ayahnya Harun Al Rasyid, Harun Al Rasyid adalah yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019,” kata Anies di sesi debat capres perdana di KPU, Selasa malam (12/12/2023).
Diketahui, Harun (15) adalah siswa SMP yang menjadi korban penembakan saat kerusuhan pasca Pemilu 2019 lalu. Saat itu bentrok terjadi antara polisi dan warga. Harun ditemukan tewas karena luka tembak di sekitar flyover Slipi, tidak jauh dari lokasi bentrok pecah.