Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan berjanji akan memberikan perhatian lebih ke tempat-tempat bersejarah jika dirinya terpilih menjadi presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Janji tersebut dilontarkan Anies saat mengunjungi rumah Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong di Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Senin (4/12/2023).
“Ya, kenapa tempat bersejarah ini penting ini ada yang tidak bisa gantikan, itu waktu. Jadi ketika ada rumah di mana peristiwa bersejarah itu terjadi maka tempat itu mengkonversi waktu jadi ruang. Itu tidak bisa dgantikan. Karena disitu perjalanan peristiwa itu dikonversi jadi ruang,” ujar Anies.
Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong atau lebih dikenal sebagai Rumah Sejarah Rengasdengklok merupakan lokasi di mana Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno-Hatta sekaligus proklamator kemerdekaan RI “diculik” pada tanggal 16 Agustus 1946 oleh para pemuda. Tujuannya, untuk mendesak Soekarno-Hatta agar proklamasi kemerdekaan RI dipercepat. Sejarah itu pun dikenal sebagai “Peristiwa Rengasdengklok”.
Anies mengaku saat menjadi gubernur DKI Jakarta, dia menjamin perawatan bagi sejumlah bangunan bersejarah di Jakarta, mulai dari Masjid Si Pitung, Gereja Immanuel, hingga Masjid Guru Mansur.
“Itu usianya ratusan tahun semua. Kalau mereka tidak mampu untuk merenovasi, maka akan hancur,” kata An
Lebih lanjut, Anies membeberkan soal beberapa bangunan yang berhasil direvitalisasi selama dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bangunan ini antara lain Masjid Jami Al-Mansur, Tambora, Jakarta Barat dan Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat.
“Negara itu (seharusnya) berikan dana yang cukup untuk renovasi supaya perisitiwa yang terjadi di tempat itu bisa dibilang ratusan peristiwa, itu terjaga. Dan tempat itu jadi tempat yang bisa ditengok oleh anak cucu kita, jadi itu yang akan kita kerjakan juga,” ungkapnya.
Selain itu, selama bertugas di Jakarta, Anies juga pernah menetapkan empat bangunan cagar budaya di kawasan Ibu Kota. Adapun empat bangunan itu, cagar budaya itu yakni eks Vihara Sin Tek Bio, Toko Tio Tek Hong, bangunan Toko Kompak, dan bangunan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
Leave a Reply
Lihat Komentar