News

Anies Merajut Karpet Merah untuk Indonesia Baru

Anies Baswedan diusulkan banyak elite Partai Amanat Nasional sebagai calon presiden. Bersama Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, mereka punya peluang diusung Koalisi Indonesia Baru.

GEGER Holywings meramaikan perbincangan netizen di jagad lini massa. Media arus utama pun gencar memberitakan kasus dugaan penistaan agama itu. Terlebih polisi bergerak cepat, dan telah menetapkan enam pegawai Holywings sebagai tersangka. Dan peristiwa itu berimbas ke pusaran politik Nasional. “Geger Holywings berdampak sangat positif untuk Anies Baswedan.

Gubernur Jakarta itu dinilai tegas karena langsung menutup gerai Holywings di Jakarta. Belakangan, seperti tak mau kalah, Ridwan Kamil juga mengikuti jejak Anies menutup Holywings di Jawa Barat,” ujar Dedi Kurnia Syah Putra, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), kepada Inilah.com.

Langkah tegas Anies memang patut menuai pujian. Tak tanggung-tanggung, dua belas gerai Holywings di seantero Jakarta — Tanjung Duren Utara, Kalideres, Kelapa Gading Barat, Tiger, Dragon, Pantai Indah Kapuk, Reserve Senayan, Epicentrum, Mega Kuningan, Garrison, Gunawarman, dan Vendetta Gatsu — langsung ditutup permanen. Ketegasan Anies mengingatkan publik saat Gubernur Jakarta ini menutup ikon hotel ‘esek-esek’ Alexis di kawasan Jakarta Utara. Padahal, beberapa Gubernur Jakarta sebelumnya seperti melempem berhadapan dengan Hotel Alexis. Secara berseloroh, Gubernur Jakarta sebelumnya, Ahok, sempat bilang ada ‘surga dunia’ di Alexis. “Surga itu bukan di telapak kaki ibu. Tapi di lantai tujuh Hotel Alexis,” ujar Gubernur Ahok, ketika itu.

Publik mengapresiasi langkah Anies. Dalam Survei IPO yang dirilis pada Juni 2022 lalu, Anies Baswedan menempati posisi teratas calon presiden yang dipilih responden. Anies meraup 25,4%, kemudian diikuti Ganjar Pranowo 19,7% dan Prabowo 18,3%. Data IPO diperoleh dalam survei terhadap 1200 responden di 34 provinsi, dengan metode tatap muka langsung dan sambungan telpon. Margin of error pada batas dua setengah persen, dan akurasi data 95 persen.

“Anies Baswedan itu tertinggi berdasar basis suara masyarakat. Semua pemilih organik yang melekat pada Anies, artinya tak terkait partai politik. Dan sebaran elektoral Anies ada di semua provinsi se-Indonesia. Berbeda dengan Ganjar, yang meskipun perolehan suaranya tinggi, tapi hanya terkonsentrasi di tiga provinsi — Jawa Tengah, Lampung dan Kalimantan Timur. Sedangkan suara Prabowo sudah merupakan gabungan dari pemilih organik yang melekat pada dirinya dan konstituen Gerindra,” ungkap Dedi Kurnia Syah.

Nama Anies Baswedan memang mewarnai hampir semua perbincangan tentang kandidat presiden 2024. Terakhir, mayoritas elite Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan nama Gubernur Jakarta itu untuk diusung secara resmi oleh PAN. PAN Sulawesi Selatan, misalnya, telah menerima usulan capres dari 24 DPD yang selesai melaksanakan rapat kerja daerah. Tiga nama dengan dukungan terbanyak yakni Anies Baswedan 24 suara, Zulkifli Hasan 24 suara dan Erick Thohir 23 suara. Selain di Sulsel, nama Anies juga diusulkan PAN di wilayah Sumatera. “Saya memantau banyak dari Sumatera dan dari Sulawesi yang memunculkan nama Mas Anies,” ujar Ketua Rakernas PAN Bima Arya di Djournal House, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Nantinya akan ada tiga paslon capres dan cawapres yang diumumkan saat rapat kerja nasional PAN pada Agustus 2022. PAN tak sendiri. Untuk menembus ambang batas presidential threshold, PAN telah menjalin koalisi dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Tiga ketua umum partai — Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan dan Suharso Manoarfa — menandatangani kesepakatan tertulis Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Hutan Kota by Plataran, pada 4 Juni 2022.

Sejumlah kesepakatan dicapai KIB. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan koalisi ini menyepakati untuk mengakhiri politik identitas. Dia menyatakan koalisi untuk membentuk suasana kebersamaan dan politik persatuan untuk 2024 nanti. Harus diakui, polarisasi masyarakat pasca Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 masih sangat terasa hingga kini. Meskipun Capres Prabowo Subianto kini bergabung dalam kabinet Pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin, masyarakat terlanjur terbelah. Istilah ‘cebong’ dan ‘kampret’, yang diidentikan pada masing-masing kubu, masih mewarnai perbincangan warung kopi di akar rumput.

***

Anies bisa menjadi kuda hitam Pilpres 2024. Gubernur Jakarta ini merupakan antitesa dari figur Presiden Jokowi. Anies dikenal sebagai intelektual cerdas yang diakui dunia internasional. Rekam jejaknya panjang. Anies memimpin Senat Mahasiswa UGM saat Rezim Orde Baru masih di puncak kekuatan. Anies, yang juga cucu dari Pahlawan Nasional AR Baswedan ini, tak kurang akal. Dia memulai gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus monopoli Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkih (BPPC) yang menyangkut Hutomo Mandala Putra, anak bungsu Presiden Soeharto.

Hasil riset Anies menunjukan bahwa monopoli perdagangan cengkih yang dilakukan BPPC mengakibatkan ribuan petani di pelosok Indonesia jatuh miskin. Bahkan banyak yang terpaksa menebang pohon cengkih yang sudah berusia puluhan tahun karena harga jual ditetapkan oleh BPPC. Tapi Anies bukan cuma aktivis di belakang meja. Dia juga menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah di Yogyakarta.

Pada tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari Jepang untuk mengikuti kuliah musim panas di Universitas Sophia, Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beasiswa ini ia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba menulis bertemakan lingkungan. Hingga pada akhirnya, Anies lulus dari Universitas Gadjah Mada tahun 1995.

Selesai kuliah di UGM, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fullbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah tingkat master dalam bidang Keamanan Internasional dan Kebijakan Ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, Amerika pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.

Lulus dari Maryland, Anies langsung mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi dalam bidang lmu Politik di Northern Illinois University. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampus itu, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi. Anies menyusun disertasi berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia, yang membahas efek kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik. Dia menggunakan data survei dari 177 kabupaten dan kota di Indonesia. Dia lulus pendidikan strata tiga pada tahun 2005.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah memiliki impresi kuat pada figur Anies Baswedan. “Anies adalah sosok yang lengkap. Intelektual, muda, berpengalaman, dan tak punya beban masa lalu. Masalahnya, apakah koalisi partai politik yang memiliki tiket kontestasi Pilpres bisa menangkap sinyal semesta ini?” ujar Dedi Kurnia Syah. [STY]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button