Pendiri Ant Group, Jack Ma akhirnya terpental sebagai pengendali perusahaan fintech China tersebut. Jack Ma kehilangan posisi sebagai pengendali Ant Group akibat gagalnya perusahaan tersebut menggelar penawaran saham perdana (IPO) pada 2020 lalu.
Padahal IPO Ant Group senilai US$37 miliar atau Rp577,4 triliun ini harusnya menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah jika terlaksana. Tapi IPO itu gagal dan membuat Ant Group harus melakukan restrukturisasi di perusahaan.
Dampak dari kegagalan perusahaan melantai di bursa ini membuat Jack Ma harus menyerahkan kendalinya atas perusahaan tersebut.
Beberapa analis menilai dengan lepasnya posisi Jack Ma sebagai pengendali justru membuka pintu bagi Ant Group untuk kembali melakuka IPO yang sempat terhenti kemarin. Namun untuk melakukan IPO kembali, Ant Group harus menunggu setidaknya tiga tahun karena adanya perubahan aturan soal pencatatan saham.
Mengutip dari Reuters, sebelumnya Jack Ma memiliki lebih dari 50 persen hak suara di perusahaan tersebut. Tapi dengan adanya berbagai perubahan struktur membuat hak kendali Jack Ma turun menjadi 6,2 persen.
Dalam prospektus perusahaan saat IPO tahun 2020 lalu, Jack Ma tercatat memiliki saham di Ant sebesar 10 persen dan menjadi pengendali perusahaan melalui entitas lainnya.
Namun Reuters melaporkan pada April 2021, pihak Ant sedang menjajaki opsi agar Ma melepaskan sahamnya di perusahaan dan melepas kendalinya tersebut.
The Wall Street Journal melaporkan pada Juli tahun lalu, Jack Ma dapat menyerahkan kendali dengan mentransfer sebagian hak suaranya ke pejabat Ant termasuk Chief Executive Officer Eric Jing.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)