Pasangan artis Nana Mirdad dan Andrew White membagikan pemandangan indah di langit Selandia Baru.
Keduanya mengaku terharu dan takjub melihat fenomena langka di atas langit Selandia Baru, cahaya aurora!
Kakak Naysilla Mirdad ini kemudian membagikan sejumlah foto yang memperlihatkan langit yang berpendar dalam beragam gradasi cahaya Instagram-nya pada Sabtu (11/4/2024) kemarin.
Aurora
Aurora atau cahaya kutub adalah fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di langit malam akibat badai matahari.
Fenomena ini hanya bisa dinikmati di negara yang jauh dari garis khatulistiwa, salah satu negara yang fenomena alamnya bagus untuk dilihat adalah Selandia Baru.
Aurora yang ada di langit bagian kutub selatan disebut Aurora Australis, sedangkan Aurora yang ada di langit bagian kutub utara bumi disebut Aurora Borealis.
Aurora borealis paling sering disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia dan Skandinavia Utara.
Aurora australis paling jarang terlihat karena aurora ini biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik matahari.
Berikut beberapa fakta dan data seputar cahaya Aurora yang dihimpun tim Inilah.com dari berbagai sumber.
1. Indah Tapi Berbahaya
Seperti pengertiannya, aurora disebabkan oleh badai mahatari.
Badai matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari.
Sedangkan gangguannya yang terjadi pada medan magnet bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm).
Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah.
2. Aurora Berdasarkan Warna
Ternyata warna-warna tersebut tidak terbentuk secara otomatis, akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Warna hijau, dipengaruhi oleh pelepasan gas hidrogen di ketinggian 100-150 km dari permukaan bumi. Warna Merah dihasilkan sama seperti pada warna hijau, yaitu eksitasi oksigen. Warna ini dihasilkan pada ketinggian 200-250 km dari permukaan bumi.
Warna Biru disebabkan oleh pelepasan molekul nitrogen.
Warna Pink dipengaruhi oleh atom hidrogen yang terletak lebih rendah di atmosfer sehingga warna pink ini terletak di bawah warna hijau.
3. Tak Ada Aurora di Langit Indonesia
Mengapa langit Indonesia tidak pernah kedatangan Aurora.
Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan Aurora hanya akan muncul di sekitar kutub utara dan selatan Bumi karena partikel dari Matahari tersebut dibelokkan oleh medan magnet Bumi untuk menuju ke dua kutub tersebut.
“Medan magnet Bumi cukup kuat untuk melindungi Bumi dari pancaran partikel berenergi tinggi,” tuturnya.
Ia membenarkan bahwa langit Indonesia dan Malaysia tidak akan pernah “dihiasi” aurora karena faktor medan magnet Bumi serta posisi kedua negara yang berada di garis khatulistiwa atau lintang tengah.
“Karena partikel dari Matahari hanya masuk lewat kutub magnetik, aurora hanya bisa dinikmati oleh pengamat di negara-dekat dekat kutub. Tidak mungkin teramati di wilayah tropis seperti Indonesia,” jelas dia.