Mendekati pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Minggu (20/10/2024), pembicaraan mengenai calon-calon menteri pada pemerintahan mendatang semakin menghangat.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
“Pak Prabowo memberi kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo,” kata Dahnil dikutip di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Tiga Kriteria Calon Menteri
Adapun mengenai ketiga kriteria yang dimaksud, Dahnil membeberkan, yakni pertama, calon menteri dalam kabinet harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.
Kedua, harus memiliki kompetensi. Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan, sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.
Selanjutnya kriteria ketiga, yaitu harus loyal. Dia menyebutkan loyalitas penting bagi Prabowo, karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin memastikan kapten dalam koalisi pemerintahan merupakan Prabowo.
“Dengan Pak Prabowo sebagai panglima, mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan berbagai agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo,” tegasnya.
![Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.](https://i1.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/09/Whats_App_Image_2024_09_30_at_23_18_13_2c9a469301.jpeg)
Prioritas dari Koalisi Indonesia Maju
Sejauh ini, Dahnil menyebutkan, Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya. Namun demikian, kata dia, Prabowo sedang mempertimbangkan semua nama nama itu.
“Baik yang diusulkan oleh partai politik maupun yang diusulkan oleh kelompok lain seperti organisasi kemasyarakatan atau ormas, kelompok profesi, dan sebagainya,” ujarnya.
Dahnil menyebutkan Prabowo akan memprioritaskan nama-nama calon menteri dari partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sedangkan dari kelompok lainnya sedang dipertimbangkan berdasarkan usulan kelompok masyarakat, ormas, kelompok profesi buruh tani dan nelayan, relawan, serta lainnya.
Terkait dengan jumlah kementerian pada kabinet Prabowo, menurut dia, hal tersebut belum bisa dipastikan lantaran masih berproses, tetapi yang pasti jumlahnya akan bertambah dari saat ini yang sebanyak 34.
“Nanti ada kementerian yang akan dipecah dan digabung atau merger. Ada kementerian yang tadinya dipecah nanti ada jadi badan, ada juga yang digabung dan sebagainya,” jelas Dahnil.