Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh pihak terkait agar harga cabai rawit tidak lagi mencapai Rp100.000 per kilogram.
Presiden Jokowi meminta PPL mendorong peningkatan produksi cabai di tempat-tempat yang memungkinkan untuk ditanami cabai, khususnya cabai rawit.
“Apa sulit sih tanam cabai. Sulit? Sulit karena hama atau karena bibit,” tanya Presiden Joko Widodo.
Kegelisahan Presiden diungkapkan saat memberikan arahan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Babinsa seluruh Jawa Tengah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023).
“Jangan sampai cabai rawit kemarin harganya sampai harga Rp100 ribu, meskipun hari ini saya tanya Pak Gubernur tadi sudah di angka Rp80 ribu,” kata
Presiden meminta lahan-lahan pertanian cabai terus ditingkatkan agar produksi bisa meningkat dan harga cabai dapat diturunkan.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mendorong peningkatan dan surplus produktivitas gabah, padi dan beras petani di Jateng, agar petani dapat sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga sudah mengharapkan supaya produktivitas gabah, padi dan beras di Jawa Tengah bisa meningkat agar petani bisa sejahtera.
“Kita semua bertekad agar produktivitas gabah, padi dan beras, di Jawa Tengah tahun depan sudah meningkat dan surplus sehingga seluruh petani sejahtera,” kata Presiden yang didampingi Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Dia meminta petani di Jateng yang memiliki keluhan mengenai urusan pupuk dan bibit agar menyampaikan keluhan kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL), bupati, gubernur atau menteri pertanian.
Presiden menekankan Indonesia ingin meningkatkan produksi pangan di tengah krisis akibat perang antara Rusia dan Ukraina, dan Palestina dengan Israel.
Leave a Reply
Lihat Komentar