KesehatanRamadan

Apa yang Terjadi dengan Tubuh Kita Saat Berpuasa?

Selama ini kita lebih banyak mendapat penjelasan tentang manfaat puasa dari sisi spiritual sebagai salah satu perwujudan keimanan dan pelaksanaan rukun Islam. Padahal manfaat berpuasa bagi tubuh juga luar biasa. Apa yang terjadi pada tubuh kita saat berpuasa?

Ketika berpuasa Ramadan, kaum Muslim akan mengalami perubahan gaya hidup selama satu bulan penuh. Dari mulai tidur, pola makan hingga aktivitas sehari-hari. Selain itu, perubahan tersebut otomatis akan berpengaruh terhadap sistem tubuh, seperti organ, darah, cairan, dan elektrolit.

Pakar di belahan dunia manapun sepakat bahwa puasa memiliki banyak manfaat dari tubuh. Secara sederhananya, puasa membersihkan tubuh kita dari racun dan memaksa sel melakukan proses yang berbeda dari hari-hari biasa tanpa puasa.

Meskipun puasa dapat menjadi tantangan dan terkadang membuat Anda harus ‘menderita’ haus dan lapar, namun manfaatnya sangat banyak. Bouldermedicalcenter mencatat beberapa manfaat fisik dari puasa.

Seperti meningkatkan kinerja kognitif, melindungi dari obesitas dan penyakit kronis terkait, mengurangi peradangan, mendukung penurunan berat badan, hingga menurunkan risiko penyakit metabolik. Puasa juga membantu membersihkan tubuh dari sel-sel lama yang beracun dan menggantinya dengan sel-sel baru yang sehat sehingga menguntungka bagi pasien kanker.

Saat puasa, tubuh tidak memiliki akses seperti biasa ke glukosa, sehingga memaksa sel untuk menggunakan cara dan bahan lain untuk menghasilkan energi. Akibatnya, tubuh memulai glukoneogenesis, proses alami memproduksi gula sendiri. Sementara hati membantu dengan mengubah bahan non-karbohidrat seperti laktat, asam amino, dan lemak menjadi energi glukosa.

Karena tubuh kita menghemat energi selama puasa, tingkat metabolisme basal (jumlah energi yang dibakar tubuh kita saat istirahat) menjadi lebih efisien, sehingga menurunkan detak jantung dan tekanan darah.

Proses lain adalah ketosis yang terjadi ketika tubuh membakar lemak yang tersimpan sebagai sumber energi utamanya. Sehingga puasa ideal untuk menurunkan berat badan dan menyeimbangkan kadar gula darah.

Tahapan Perubahan Tubuh

Lalu bagaimana tahapan yang terjadi di tubuh kita ketika berpuasa? Ada beberapa tahapan yang terjadi pada tubuh kita sejak mulai berpuasa.

Pada empat jam pertama setelah makan menurut mindbodygreen, dikenal sebagai fase pertumbuhan anabolik. Tubuh menggunakan energi yang baru saja Anda makan untuk melakukan aktivitas dan untuk pertumbuhan sel serta jaringan.

Pankreas pada tahap ini mulai menghasilkan hormon insulin. Hal ini memungkinkan tubuh untuk menggunakan glukosa yang dilepaskan ke aliran darah setelah makan dan untuk menyimpan kelebihan energi dalam sel Anda untuk digunakan nanti.

Tahapan berikutnya adalah setelah empat jam hingga sekitar 16 jam dari waktu makan sahur. Ini adalah fase ‘katabolik’, atau pemecahan, ketika semua nutrisi tambahan itu mulai dilepaskan dari penyimpanan untuk digunakan sebagai energi.

Setelah energi yang tersimpan dalam sel Anda habis, tubuh mulai bergantung pada lemak yang tersimpan. Proses melepaskan lemak dan membakarnya untuk energi melepaskan bahan kimia yang dikenal sebagai badan keton untuk energi, yang biasanya terjadi hingga 16 jam.

Tingkat di mana Anda mencapai tahap ini benar-benar tergantung pada apa yang Anda makan saat sahur. Jika Anda makan banyak karbohidrat dan pati, itu akan memakan waktu lebih lama daripada jika Anda kebanyakan makan lemak dan protein.

Salah satu fitur puasa yang paling kuat, yang disebut autofagi, juga dimulai pada fase ini. Mekanisme autofagi merupakan cara tubuh untuk membersihkan diri dari sel-sel yang sudah tua dan rusak sehingga dapat membentuk sel-sel baru yang lebih sehat. Jadi menghilangkan materi sel yang mati atau rusak, yang berkaitan dengan faktor penuaan, kanker, dan penyakit kronis.

Menyesuaikan Energi yang Rendah

Sementara dr Saddam Ismail di channel YouTube-nya mengungkapkan, tubuh kita saat puasa mengalami beberapa perubahan untuk menyesuaikan energi yang rendah. Perubahan itu di antaranya:

1. Kelenjar ludah

Selama kita puasa bukan berarti kelenjar ludah itu tidak produksi. Adapun saat kering air liur tetap diproduksi supaya mulut tidak kering. Jadi mulut kita tetap terjaga menghalau bakteri kemudian mencegah mulut jadi bau.

2. Pankreas

Pankreas pada kondisi normal akan menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon insulin ini yang merubah glukosa dari makanan menjadi cadangan energi. Namun selama puasa, hormon insulin akan menurun karena tidak ada asupan makan dan minum saat puasa.

3. Kantung empedu

Kantung empedu memiliki fungsi yang membantu memecah lemak pada proses pencernaan. Nah jika pada saat puasa kantung empedu tentu akan menampung empedu, dan kemudian membantu memecah lemak saat berbuka puasa.

4. Lambung

Selama puasa, lambung dalam kondisi kosong. Kondisi ini akan menurunkan produksi asam lambung karena tidak ada makanan yang diproses.

5. Usus halus dan usus besar

Usus halus dan usus besar juga akan mengalami perubahan selama berpuasa mulai dari pergerakan maupun dari aktivitasnya. Sebab, penyerapan makanan di usus halus dan usus besar akan terus menjaga keseimbangan cairan selama puasa.

6. Memicu proses detoksifikasi

Puasa akan memicu proses pembuangan racun di tubuh. Sebab, saat puasa kita tidak diperbolehkan makan dan minum sehingga akan mendorong pembuangan racun dengan cara yang sehat.

Jadi begitu banyak manfaat puasa bagi tubuh. Karena itu sebaiknya kita memaksimalkan puasa, karena tidak hanya bernilai ibadah yang sangat besar tetapi juga bisa mendapat manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button