APJII Minta ISP Lokal Dilibatkan dalam Pengembangan Infrastruktur Digital di IKN


Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, mendesak agar penyedia jasa internet (ISP) lokal turut dilibatkan dalam pengembangan infrastruktur digital di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kita ingin yang lokal-lokal dilibatkan ke IKN untuk bisa berkompetisi secara sehat,” kata Arif di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Saat ini, sebagian besar ISP yang terlibat di IKN masih berasal dari penyedia jasa internet milik negara, sementara ISP lokal belum mendapat kesempatan yang sama. APJII mencatat sekitar 50 ISP lokal yang beroperasi di Pulau Kalimantan, dengan titik koordinasi di Balikpapan.

Arif berharap ISP lokal dapat berperan dalam pembangunan IKN, terutama setelah tahap awal yang memerlukan keterlibatan penyedia jasa internet milik negara untuk mempercepat proses pembangunan.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa IKN memiliki konektivitas andal yang disediakan oleh PT Telkom Indonesia.

Infrastruktur ini termasuk jaringan backbone fiber optik untuk layanan fixed broadband, layanan seluler 4G dan 5G dari Telkomsel, satelit, dan WiFi.

Menteri BUMN Erick Thohir juga menekankan pentingnya Telkom Smart Office (TSO) IKN sebagai hub telekomunikasi nusantara. 

Peletakan batu pertama TSO IKN dilakukan pada akhir Februari 2024, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN.

Arif berharap, dengan perkembangan IKN, ISP lokal dapat dilibatkan untuk membangun infrastruktur digital bersama demi menciptakan kompetisi yang sehat dan berkelanjutan.