Ototekno

Apple Bakal Sediakan Jasa Sewa iPhone, Ini Prediksi Rincian Harganya

Apple dilaporkan tengah mengerjakan layanan berlangganan untuk berbagai perangkat keras, dimulai dengan iPhone. Tujuannya adalah agar pengguna bisa “menyewa” perangkat untuk waktu tertentu, dengan janji peningkatan dengan setiap generasi baru. Ini juga bisa menyangkut produk lain, seperti iPad atau bahkan beberapa komputer Mac.

Sama seperti Anda berlangganan layanan online, seperti iCloud atau Musik, Apple dapat segera menawarkan sistem yang sebanding untuk perangkat kerasnya. Jika ya, perusahaan benar-benar dapat membalikkan industri pasar ponsel.

Untuk biaya berlangganan bulanan, dengan jangka waktu minimum 12 atau 24 bulan, pengguna dapat memiliki iPhone terbaru, dengan kemungkinan, ketika saatnya tiba, untuk meningkatkan perangkat dengan setiap rilis baru.

Mungkin juga Apple dapat menambahkan beberapa atau semua layanannya ke paket dari garansi AppleCare+ hingga penawaran streaming Apple TV+, serta Apple Music dan Arcade yang dapat menaikkan tagihan secara signifikan.

Kantor Apple - inilah.com
Kantor Apple (istock)

Bloomberg yang mendapatkan informasi baru tentang ini melaporkan pada Minggu (3/4) bahwa model bisnis ini dapat menambah keuntungan Apple. Selain itu juga membuat Apple membangun infrastruktur finansial untuk mengurangi ketergantungan pada rekan bisnis.

Prediksi penurunan penjualan

Meski demikian ada prediksi minus yang menghantui yakni bakal ada penurunan angka penjualan ponsel baru.

Saat ini, hanya penggemar fanatik yang mengganti perangkat iPhone baru setiap tahunnya. Sedangkan sebagian besar konsumen lainnya, memperbarui iPhone mereka ketika merasa perlu.

Menurut Counterpoint Research, pengguna akan beli iPhone baru sebagai pengganti setiap tiga tahun. Jika harga penjualan iPhone rata-rata sekitar US$825 (sekitar Rp11,8 juta), artinya keuntungan yang perusahaan raih selama tiga tahun tak lebih dari US$800 dari konsumen seperti itu.

Itulah alasan Apple mencoba membuat layanan penyewaan iPhone berlangganan. Pada sistem ini Apple berpeluang mendapatkan untung misalnya US$800 dari uang sewa, selain itu iPhone generasi lawas bisa laku di pasar ponsel bekas.

Rincian sewa iphone

Dalam skenario yang dibuat penulis Bloomberg, jika misalnya harga sewa iPhone 13 dibanderol US$35 (sekitar Rp500 ribu) per bulan selama tiga tahun, maka keuntungan yang didapat perusahaan bisa mencapai US$1.260 atau sekitar Rp18 juta. Angka tersebut jauh lebih besar dari harga jual iPhone 13 sebesar $799 (Rp11,4 juta).

Sementara bila untuk menyewa iPhone 13 Pro US$45 (sekitar Rp644 ribu) per bulan, perusahaan akan mendapatkan US$1.620 (sekitar Rp23 juta) atau lebih besar dari harga jualnya yakni $999 (sekitar Rp14,3 juta).

Tak hanya perusahaan yang untung, konsumen juga bakal mendapat nilai positif. Pelanggan yang memanfaatkan skema langganan tidak perlu mengeluarkan uang belasan juta rupiah membeli iPhone baru. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan iPhone terbaru setiap tahun, bukan setiap tiga tahun.

Kendati demikian, situs teknologi 9to5Mac mengungkap ada banyak juga kerugian yang akan konsumen alami dengan layanan sewa iPhone tersebut. Salah satunya adalah nilai jual kembali barang bekas.

Jika Anda orang yang apik menggunakan perangkat Anda, maka Anda dapat mengganti iPhone dengan keluaran terbaru setiap tahunnya dengan menjual iPhone lama Anda dan menambahkan sedikit uang untuk mendapatkannya. Artinya, Anda tidak perlu menunggu tiga tahun untuk bisa mendapatkan ponsel keluaran terbaru milik Apple.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button