Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034: Dari Megaproyek hingga Teka-teki Jadwal


FIFA secara resmi menunjuk Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034, sebuah kemenangan besar dalam kampanye kerajaan itu untuk menjadi pusat olahraga dunia. Namun, keputusan ini juga memunculkan berbagai pertanyaan seputar persiapan, termasuk jadwal, fasilitas, dan isu sosial.

Arab Saudi berencana membangun 15 stadion di lima kota, termasuk delapan stadion di Riyadh, empat di Jeddah, dan masing-masing satu di Abha, Al Khobar, serta proyek futuristik Neom. Stadion pembukaan dan final akan digelar di Riyadh, dengan kapasitas mencapai 92.000 tempat duduk.

Namun, delapan stadion masih berupa rencana di atas kertas. Salah satu desain paling inovatif adalah stadion di Neom yang direncanakan berada 350 meter di atas tanah, serta stadion di tepi tebing setinggi 200 meter di dekat Riyadh.

Dengan suhu musim panas yang melampaui 40°C, Piala Dunia diperkirakan tidak akan digelar pada Juni-Juli. Alternatifnya adalah jadwal musim dingin, seperti Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun, opsi November-Desember pada 2034 akan bertabrakan dengan Ramadan dan Asian Games di Riyadh. Januari 2034 menjadi salah satu kemungkinan meskipun berdekatan dengan Olimpiade Musim Dingin di Salt Lake City.

Reformasi Sosial dan Keterlibatan Perempuan

Sebagai bagian dari Vision 2030, Arab Saudi berkomitmen meningkatkan hak perempuan, termasuk kehadiran mereka di acara olahraga. Liga sepak bola profesional perempuan telah diluncurkan sejak 2022, menunjukkan komitmen terhadap perubahan sosial.

Arab Saudi memiliki aturan ketat terkait alkohol, berbeda dengan Qatar yang sempat mengalami kontroversi terkait penjualan bir di stadion. Arab Saudi menegaskan tidak akan menyediakan alkohol di stadion, namun akan tetap menawarkan pengalaman yang aman dan ramah keluarga.

Isu perlindungan pekerja migran menjadi tantangan besar bagi Arab Saudi, mengingat pengalaman serupa yang menjadi sorotan saat Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. FIFA menekankan pentingnya reformasi dan penegakan hukum untuk melindungi hak buruh.

Arab Saudi harus siap menyambut semua tim yang lolos ke Piala Dunia, termasuk Israel. Meskipun hubungan Saudi-Israel sempat membaik, situasi geopolitik yang kompleks dapat menjadi tantangan. FIFA menegaskan bahwa setiap tim yang lolos harus diterima.

Piala Dunia 2030: Lintas Benua

Piala Dunia 2030 akan dimulai dengan pertandingan simbolis di Argentina, Paraguay, dan Uruguay, untuk merayakan 100 tahun turnamen ini. Sisa pertandingan akan digelar di Spanyol, Portugal, dan Maroko. Namun, lokasi final masih menjadi perdebatan. Maroko mengusulkan Stadion Raja Hassan II di Casablanca, sementara Spanyol menawarkan Santiago Bernabéu atau Camp Nou.