Seorang arkeolog tewas di Lebanon selatan setelah memasuki medan perang bersama pasukan Israel yang menyerbu wilayah tetangganya itu. Ia dilaporkan memasuki wilayah Lebanon untuk menyelidiki sebuah benteng kuno.
Militer Israel dalam sebuah pernyataannya mengungkapkan, arkeolog tersebut, Ze’ev ‘Jabo’ Hanoch Erlich, 70, tewas bersama dua tentara Israel dalam pertempuran pada Rabu (20/11/2024). Erlich adalah seorang sejarawan dan arkeolog disebut-sebut sebagai pemukim terkenal di Tepi Barat yang diduduki yang memfokuskan studinya pada ‘Tanah Israel’.
Ia dilaporkan sedang menjalankan misi bersama Brigade Golani untuk menjelajahi kuil kuno di Lebanon selatan, untuk mendukung klaimnya bahwa wilayah itu secara historis milik Israel. Rekaman dirinya mengenakan seragam militer dibagikan secara luas di internet.
Erlich terbunuh ketika dua pejuang Hizbullah menyergapnya dan tentara lain saat mereka berada di sebuah gedung. Kepala staf Brigade Golani Yoav Yarom yang mendampingi Erlich dalam kunjungannya juga dikatakan terluka.
Militer Israel mengatakan akan menyelidiki insiden tersebut setelah Erlich memasuki Lebanon tanpa izin yang sah. Meskipun demikian, ia akan diakui sebagai “prajurit yang gugur” dan akan mendapatkan pemakaman militer, kata media Israel.
Tentara Israel menginvasi Lebanon selatan awal bulan lalu dengan alasan ingin membersihkan wilayah perbatasan dari unsur-unsur yang diduga sebagai Hizbullah dan menciptakan zona penyangga. Pertempuran telah berkecamuk di berbagai garis depan dan pejuang Hizbullah berusaha menghentikan militer Israel untuk maju lebih jauh ke wilayah tersebut.
Banyak pemukim ekstremis Israel mengklaim bahwa Lebanon selatan adalah perpanjangan dari Galilea, atau Israel utara, kemudian menyerukan aneksasi wilayah dan pembangunan pemukiman di sana. Erlich telah mengunjungi kuil Shamoun al-Safa, yang bersebelahan dengan benteng Perang Salib abad ke-12, di Desa Shamaa, yang baru-baru ini dikuasai pasukan Israel.
Shamaa, hanya berjarak enam kilometer dari perbatasan di distrik Tyre. Shamaa sebenarnya nama tempat suci di lokasi tersebut dan menurut tradisi setempat dikaitkan dengan Santo Petrus, yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai Shamoun al-Safa, dari Simeon dan Cephas. Tempat suci tersebut diledakkan oleh pasukan Israel saat mereka menyerbunya minggu lalu.
Israel mengatakan 52 tentaranya telah tewas sejak dimulainya invasi pada 1 Oktober, sementara Hizbullah mengklaim pejuangnya telah menewaskan lebih dari 100 tentara Israel dan melukai sedikitnya 1.000 lainnya, dengan puluhan kendaraan militer Israel hancur.