Keampuhan taktik Amorim akan benar-benar diuji saat Manchester United (MU) bertandang ke Arsenal dalam lanjutan Liga Inggris tengah pekan, Kamis (5/12/2024) dini hari WIB.
Fans Manchester United pasti sedang bergembira melihat tim kesayangan mereka akhirnya kembali ke jalur yang benar, kepada fitrahnya, yaitu menang, yang merasa hasil imbang pun terasa kalah.
Sejak kepergian Erik ten Hag, Manchester United tidak pernah kalah dalam tujuh laga terakhirnya di bawah kepemimpinan pelatih interim yang juga legenda klub, Ruud van Nistelrooy, dan pelatih baru asal Portugal, Ruben Amorim.
Tidak bisa dipungkiri, Manchester United terlihat berbeda sekali di bawah kepelatihan Amorim, walaupun baru menjalani tiga laga bersama mantan pelatih Sporting CP itu.
Terlihat ada peningkatan dari tiga laga itu, 1-1 melawan Ipswich Town, 3-2 atas Bodo/Glimt, dan menghancurkan Everton 4-0.
Untuk pertama kali sejak 2021, Setan Merah menang dengan selisih lebih dari empat gol, yang tak pernah dilakukan Erik ten Hag selama bersama United.
Meski menang besar, Amorim tetap belum puas pada permainan pemain-pemainnya. Amorim mengingatkan para penggemar United bahwa jangan terpaku kepada hasil, melainkan kepada proses.
Amorim memandang proses, yang jika diterjemahkan adalah gaya bermain sesuai dengan rencana permainan. Jika proses itu benar, maka kemenangan akan menyertai.
Amorim bilang, “Kita akan mencapai titik di mana kemenangan tidak lagi cukup dan kita harus bermain baik.”
Pola pikir ini sangat berbeda dengan United ketika diasuh ten Hag. Pelatih Belanda tersebut mendewakan kemenangan.”Kita harus menang, walau bermain jelek sekalipun,” ucap ten Hag pada masa awal melatih United.
Dalam wawancara perdana Amorim bersama United, pelatih asal Portugal itu menekankan bahwa formasi bukanlah segalanya, melainkan identitas.
“Banyak orang bicara tentang 3-4-3, 4-3-3, dan semua hal itu. Tapi yang paling penting bagi saya adalah identitas. Tujuan utama saya adalah identitas,” kata Amorim.
Amorim, yang selama empat tahun terakhir tidak pernah mengubah sistem permainannya, membawa inti itu ke Manchester United.
Dia memaksa para pemainnya untuk percaya satu sama lain, saling terkoneksi, meskipun bermain dengan gaya yang tidak biasa mereka mainkan sebelumnya.
Dan sistem itu terlihat jelas di tiga pertandingan pertama Amorim, kendati belum sempurna diterapkan oleh pemain-pemain United.
Arsenal Ingin Berpesta
Pelatih Arsenal Mikel Arteta meminta pendukungnya emberikan energi lebih di Stadion Emirates, London, kala skuadnya menghadapi Manchester United (MU), Kamis dini hari WIB nanti dalam pertandingan ke-500 Arsenal di stadion itu.
“Itulah yang kami butuhkan. Energi luar biasa yang merasuk dalam pertandingan. Tim akan merespons hal itu di lapangan,” ujar Arteta.
Arteta mengaku tidak sabar merasakan atmosfer laga ke-500 Arsenal di Stadion Emirates.
Sebagai pemain, dia sudah 75 kali memperkuat Arsenal di stadion tersebut pada periode 2011-2016. Kemudian, ketika sudah menjadi pelatih, dia memimpin Arsenal melewati 120 laga di Stadion Emirates sejak 2019.
Menurut Arteta, suasana pertandingan saat menjadi pelatih sangat berbeda dengan ketika bermain di lapangan.
“Terasa berbeda ketika saya di lapangan dibandingkan di pinggir lapangan. Yang pasti, kami sudah berpengalaman dengan atmosfer di kandang, yang dapat membuat perbedaan besar di pertandingan,” kata pelatih asal Spanyol itu.
Bagi Arteta, bermain di kandang selalu terasa luar biasa, terutama di bawah dukungan suporter Arsenal. Para pendukung, dia menambahkan, memberikan sokongan luar biasa untuk Arsenal.
Arsenal saat ini menduduki posisi kedua klasemen Liga Inggris dengan 25 poin dari 13 laga. Mereka tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen Liverpool.
Sementara MU, yang belum terkalahkan pada tujuh pertandingan sebelumnya, bertengger pada peringkat kesembilan dengan 19 poin dari 13 pertandingan.