News

Arsitek Pembantaian Muslim di Srebrenica, Ratko Mladic Sekarat di Selnya

Di masa lalu, menurut para ahli medis Rusia, Mladic menderita stroke yang menyebabkan sistem sarafnya memburuk. Namun, asosiasi korban Genosida Srebrenica — termasuk The Mothers of Srebrenica and Zapa — menulis surat kepada hakim MICT, Graciela Gatti Santana bahwa semua itu upaya manipulasi agar mendapatkan pembebasan untuk menjalani perawatan.

Ratko Mladic, mantan panglima militer Serbia dan arsitek pembantaian Muslim Bosnia di Srebrenica yang kini menjalani hukuman seumur hidup, sekarat. Darko Mladic, putra Ratko Mladic, mengatakan ayahnya dibawa dirawat sepekan di RS Den Haag, Belanda, dan sejak Kamis pekan lalu dilarikan ke fasilitas kesehatan di penjara International Residual Mechanism for Criminal Tribunal (MICT).

Mungkin anda suka

“Kondisi kesehatannya terus memburuk,” kata Darko. “Tim dokter bersiap merawatnya, tapi kami belum tahu apakah MICT mengijinkan. Kami akan meminta ijin ayah diperiksa dokter dari Serbia.”

Pengadilan Den Haag mengatakan tidak dapat mengomentari kondisi kesehatan para tahanan, karena informasi tersebut bersifat rahasia.

Ratko Mladic kalah dalam pengadilan tingkat bandig tahun 2021 dan harus menjalani hukuman seumur hidup atas tindakannya melakukan genosida Muslim Bosnia, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.

Ia memimpin perang brutal selama konflik Bosnia antara 1992-1995. Dia akhirnya dinyatakan bersalah atas pembantaian 6.000 Muslim Bosnia, Juli 1995.

Tidak ada yang tahu berapa usia Mladic saat ini, 79 atau 80 tahun. Mladic mengatakan dia lahir 12 Maret 1943. Pengadilan Den Haag mengatakan dia lahir 12 Maret 1942.

Darko mengatakan ayahnya menderita pneumonia, akumulasi cairan di paru-paru dan gagal jantung. Sebelumnya, Darko mengatakan ayahnya terkena Covid-19 pada awal Agustus, tapi tanpa gejala serius,

“Kesehatan ayah memburuk sejak Mei,” kata Darko. “Sepertinya hidupnya dalam bahaya. Dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi, dan membutuhkan pengasuh.”

Di masa lalu, menurut para ahli medis Rusia, Mladic menderita stroke yang menyebabkan sistem sarafnya memburuk. Namun, asosiasi korban Genosida Srebrenica — termasuk The Mothers of Srebrenica and Zapa — menulis surat kepada hakim MICT, Graciela Gatti Santana bahwa semua itu upaya manipulasi agar mendapatkan pembebasan untuk menjalani perawatan. [Al-Jazeera/Euronews]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button