Petenis Belarus, Aryna Sabalenka menunjukkan dominasi servisnya untuk mengalahkan petenis Amerika, Jessica Pegula, dengan skor 6-3, 7-5, dan meraih gelar Cincinnati Open pada Senin (20/8/2024) malam waktu setempat. Kemenangan ini mengirimkan pesan kuat menjelang Grand Slam terakhir tahun ini di New York.
Juara dua kali Australian Open ini hanya kehilangan sembilan poin saat servis dan mencatatkan 10 ace, meskipun sempat mengalami sedikit kegugupan di akhir set kedua. Dengan performa yang percaya diri, Sabalenka berhasil meraih gelar WTA 1000 keenamnya.
Jessica Pegula, yang sebelumnya dalam performa apik setelah mempertahankan gelarnya di Toronto, kesulitan dengan servisnya, mencatatkan lima double fault, dan harus mengakhiri kemenangan beruntun sembilan pertandingannya. Sabalenka memanfaatkan momentum dengan mendapatkan break pada game keempat setelah forehand Pegula menghantam net, kemudian menutup set pertama dengan servis yang tak bisa dikembalikan.
Di set kedua, Sabalenka kembali mendapatkan break pada game pertama dengan serangan forehand yang kuat. Meskipun sempat membantu Pegula mendapatkan satu-satunya break point dengan double fault dan beberapa unforced error di game ke-10, Sabalenka langsung membalas dengan break kembali dan menutup pertandingan setelah memaksa Pegula membuat kesalahan pada match point. Sabalenka kemudian menyapa penonton dengan ciuman ke arah kerumunan.
Dengan kemenangan ini, Sabalenka akan naik satu peringkat ke posisi No. 2 dunia menjelang US Open yang akan dimulai minggu depan.
Penampilan Sabalenka di Cincinnati menghilangkan keraguan akan statusnya sebagai salah satu favorit utama di Flushing Meadows, meskipun ia sempat mengalami cedera bahu yang memaksanya absen di Wimbledon.
Sabalenka melaju di Cincinnati tanpa kehilangan satu set pun, termasuk saat menghadapi petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, dan kini bertekad untuk membalas kekalahan di final tahun lalu di New York.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim saya – kami telah melalui banyak hal tetapi kami tidak pernah berhenti bekerja, tidak pernah berhenti memperbaiki diri, dan saya sangat senang memiliki kalian di sisi saya,” kata Sabalenka usai laga seperti dikutip dari The Guardian.
Pegula, yang secara keliru menyebut nama “Serena” bukannya “Aryna” saat berbicara tentang Sabalenka dalam wawancara setelah semifinal, bercanda bahwa kesalahan tersebut ternyata tepat.
“Rasanya seperti Serena [Williams] hari ini dengan cara Anda melakukan servis di sana,” katanya saat upacara penyerahan trofi. “Mungkin saya seharusnya ingin menghadapi Serena daripada Aryna.”