AS Imbau Warganya Segera Tinggalkan Lebanon


Departemen Luar Negeri AS merilis pengumuman yang mengimbau warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon, menyusul insiden terbaru di wilayah Timur Tengah itu serta kemungkinan konflik yang tak dapat diprediksi antara Israel dan Hizbullah.

“Karena konflik yang tidak dapat diprediksi antara Hizbullah dan Israel serta ledakan baru-baru ini di seluruh Lebanon, termasuk Beirut, Kedutaan Besar AS mengimbau warga negara AS untuk meninggalkan Lebanon selagi pilihan komersial masih tersedia,” kata Deplu AS, seperti dilansir Associated Press, Minggu (22/9/2024).

Deplu AS juga memperingatkan bahwa beberapa penerbangan komersial luar negeri dari Lebanon telah dikurangi, dan kemungkinan tidak ada pesawat yang berangkat jika situasi memburuk.

“Kedutaan Besar AS mungkin tidak dapat membantu warga negara AS yang memilih untuk tetap tinggal,” kata Deplu AS, memperingatkan.

Pada 17 September dan 18 September lalu, ribuan perangkat komunikasi elektronik, termasuk pager dan walkie-talkie, meledak di berbagai wilayah di Lebanon.

Menurut data resmi, 37 orang tewas akibat rangkaian ledakan tersebut. Selain itu, lebih dari 3.000 orang terluka –termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.

Pemerintah Lebanon dan kelompok militan Hizbullah menuding Israel berada di balik rentetan insiden maut tersebut.

Namun, pihak berwenang Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatan.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut apa yang terjadi di Lebanon itu sebagai tindakan terorisme yang mengerikan dan upaya untuk memicu konflik besar.