Pemerintah AS sedang menyiapkan tarif impor untuk produk semikonduktor di mana dalam kebijakan ini sejumlah perangkat elektronik termasuk smartphone dan laptop akan terkena dampaknya.
Sebelumnya, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (US Customs and Border Protection/CBP) merilis daftar produk yang dikecualikan dari tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Trump, termasuk smartphone, komputer, chip memori, serta perangkat dan komponen elektronik lainnya.
Namun, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa langkah ini tidak berarti produk-produk tersebut sepenuhnya dibebaskan dari tarif, tetapi mereka akan masuk dalam kategori tersendiri.
“Produk-produk itu akan menjadi bagian dari tarif sektoral semikonduktor, yang akan diberlakukan,” kata Lutnick, seperti dikutip dari Engadget, Selasa (15/4/2025).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah membebaskan smartphone dan komputer dari tarif impor sebesar 145 persen yang dikenakan terhadap barang dari China, serta dari tarif timbal balik lainnya.
Pengumuman ini disampaikan melalui pemberitahuan dari CBP, yang menyatakan bahwa perangkat-perangkat tersebut juga akan dikecualikan dari tarif global sebesar 10 persen yang baru-baru ini diberlakukan Trump terhadap banyak negara.
Selain smartphone dan laptop, pengecualian tarif juga mencakup komponen elektronik lain, seperti kartu memori, sel surya, dan semikonduktor. Pengecualian ini berlaku mulai 5 April 2025 pukul 12.01 EDT.
Lutnick mengatakan pengecualian tarif untuk barang elektronik ini bertujuan untuk memberikan kejelasan bahwa produk-produk tersebut akan diperlakukan dalam kategori yang berbeda.
Dengan tidak memasukkannya dalam daftar tarif timbal balik dan memberikan perlakuan khusus, pemerintah berharap agar perusahaan-perusahaan teknologi dapat mempertimbangkan untuk merelokasi rantai pasok mereka ke AS.
“Jadi yang dia (Trump) lakukan adalah mengatakan bahwa produk-produk ini dikecualikan dari tarif timbal balik, tetapi akan termasuk dalam tarif semikonduktor, yang kemungkinan akan diberlakukan dalam satu atau dua bulan ke depan,” jelas Lutnick.