Market

Menko Airlangga: Kerja Sama Saling Menguntungkan Antarnegara Penting untuk Pulihkan Ekonomi

Dalam aspek kerja sama bilateral dengan Inggris, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan agar rencana penerapan standar keberlanjutan terhadap sejumlah komoditas tidak menghambat dan menjadi barrier perdagangan bilateral kedua negara di masa mendatang.

Standar tersebut berlaku untuk sejumlah komoditas pertanian, perkebunan dan kehutanan yang tengah Inggris lakukan. “Penting bagi semua negara untuk mengedepankan kerjasama yang saling menguntungkan guna pemulihan ekonomi,” kata Menko Airlangga dalam pertemuannya dengan Presiden COP26 UK Alok Sharma, di Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Kerja sama bilateral itu merupakan salah satu upaya Presidensi G20 Indonesia dalam mendorong pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan. Dalam pertemuan tersebut juga hadir Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan UK COP26 Envoy John Murton.

Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian kedua pihak, antara lain sinergitas COP26 dengan G20 di mana Indonesia saat ini menjabat sebagai Presidensi, upaya dan langkah global menuju net zero emission, dan transisi energi serta kerjasama dalam konteks hubungan bilateral Indonesia-Inggris.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia juga menghargai rangkaian proses, kegiatan dan outcome yang dihasilkan dari Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue yang dipimpin Indonesia bersama Inggris selaku Co-chair selama 2021.

Sebagai proses dialog dalam kerangka multilateral dan telah diikuti oleh lebih dari 28 negara, Inggris selaku penggagas Dialog akan menindaklanjuti kesepakatan FACT Dialogue sebagaimana terangkum dalam dokumen Roadmap for Actions yang diluncurkan di sela-sela COP26 di Glasgow, November 2021 lalu.

Dalam kaitan ini, Pemerintah Indonesia tengah melakukan review atas hasil outcome FACT Dialogue dimaksud dan juga format partisipasi ke depannya.

Terkait dengan tindak lanjut hasil Konferensi COP26 di Glasgow yang telah menghasilkan Glasgow Climate Pact, Alok Sharma menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengimplementasikan kesepakatan tersebut dengan seluruh stakeholders termasuk dengan President Designate COP27 Mesir dan Presidensi G7 Jerman.

Sinergitas di Berbagai Sektor dan Isu

Diyakini, bersama Presidensi G20 Indonesia akan tercapai sinergitas di berbagai sektor dan isu dalam rangka penanganan perubahan iklim dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca secara global. Untuk itu pihaknya siap untuk mendukung Indonesia dalam rangka implementasi kesepakatan Glasgow tersebut seiring dengan Presidensi di G20.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan prioritas Presidensi G20 yang difokuskan pada Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital dan yang secara khusus berkaitan erat dengan kesepakatan COP26 yakni Transisi Energi guna penurunan emisi karbon.

Presidensi G20 Indonesia memandang penting perlunya langkah konkret bersama di ketiga area prioritas tersebut dalam rangka menuju pemulihan global yang berkelanjutan.

Sedangkan di bidang kesehatan, aspek penting yang diusung Presidensi Indonesia adalah respons global dan inklusif dalam mengatasi pandemi Covid-19. Respons ini terutama untuk affordability dan accessibility vaksin dan penguatan arsitektur kesehatan global.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button