Hangout

Asupan Garam Berlebihan Pengaruhi Kondisi Ginjal dan Imunitas Tubuh

asupan-garam-berlebihan-pengaruhi-kondisi-ginjal-dan-imunitas-tubuh

Senin, 19 Des 2022 – 21:59 WIB

Asupan Garam

Konsumsi garam berlebihan bisa menurunkan imunitas. Dianjurkan konsumsi sayuran setiap hari. (Dokumentasi ilustrasi: Istockphoto).

Ahli Gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Pertagi) Dr. Rita R,DCN, M.Kes menjelaskan adanya hubungan asupan garam berlebihan dengan imunitas tubuh. Menurutnya, makanan tinggi garam akan berpengaruh pada kondisi ginjal dan menurunya imun.

“Karena, asupan tinggi garam akan mendorong kerja ginjal, disaring oleh ginjal, dan dieksresikan dalam urine,” kata Rita saat temu media virtual, Jakarta, Senin, (19/12/2022).

Rita menambahkan, ginjal memiliki sensor natrium klorida yang mengaktifkan fungsi eksresi garam.

“Konsumsi natrium yang berlebihan menyebabkan glukokortikoid menumpuk, sehingga fungsi granulosit terhambat dan membuat imunitas tubuh menurun,” tambahnya.

Dia menjelaskan, tingginya kandungan garam dapat ditemui dalam beberapa jenis makanan, antara lain mie instan, makanan kaleng, fast food, aneka saos dan sambal botolan atau sachet, ikan asin, telur asin, dan sejenisnya.

Lantas bagaimana cara mengurangi asupan garam agar ginjal tetap aman?

1. Mengurangi tambahan garam

2. Mengurangi porsi dan frekuensi konsunsi makanan olahan tinggi garam

3. Untuk mengurangi efek negatif dari konsumsi garam (natrium), maka konsumsilah makanan yang berasal dari sayuran.

Tidak hanya itu, mengolah makanan juga menjadi kunci agar tubuh Anda tetap sehat. Masih menurut Rita, pengolahan makanan yang dianjurkan agar ginjal dan imunitas tetap aman adalah dengan proses kukus, pepes, panggang suhu sedang, rebus dengan air putih, air kaldu, santan encer, tumis, oseng, dan cah.

“Hal yang perlu dihindari adalah dengan menggoreng, mengolah makanan dengan santan kental, membakar dengan panggang suhu tinggi, pemanasan berulang. Hal ini bisa membuat kehilangan zat gizi lebih banyak, tinggi lemak total, lema jenuh, bakan lemak trans. Sangat mungkin terbentuk dari kimia lain yang berdampak pada kesehatan,” paparnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button