Market

Asyik! 50 Persen Laba Bersih Impack Pratama Dialokasikan untuk Dividen

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Impack Pratama Industri Tbk tahun buku 2021 menyetujui pembagian dividen sebesar Rp106,34 miliar kepada seluruh pemegang saham. Angka itu merupakan separuh dari laba bersih emiten dengan kode saham IMPC ini.

“Pemegang saham menyetujui dari laba bersih perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, yaitu sebesar Rp210.038.447.571 dibagikan sebagai dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp106.337.000.000, sehingga setiap saham akan memperoleh deviden tunai sebesar Rp22 dengan rasio pembayaran sebesar 50,6 persen,” kata Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk Haryanto Tjiptodihardjo lewat keterangan di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Mungkin anda suka

Haryanto menyampaikan, sepanjang 2021, produsen bahan bangunan dan barang plastik itu telah menjalankan strategi dan kebijakan yang terarah di antaranya menjalankan beragam program dan kegiatan marketing campaign yang agresif dalam rangka meningkatkan keterikatan atau engagement para agen dan distributor untuk mencapai target mereka.

Hasilnya, perseroan berhasil meraih kinerja keuangan yang kuat dengan perolehan laba bersih sebesar Rp210 miliar atau tumbuh 67,9 persen dari tahun sebelumnya dan berhasil mengurangi utang dan cost of fund secara keseluruhan.

Ia menambahkan bahwa selain pengesahan laporan keuangan tahun buku 2021 berikut penetapan penggunaan laba, perseroan juga merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris.

“RUPS Tahunan telah memutuskan untuk mengangkat Bapak Phillip Tjipto sebagai direktur perseroan serta mengangkat Ibu Lindawati sebagai komisaris perseroan, dan telah memberhentikan secara hormat Bapak Nga Seg Min dari jabatan wakil direktur utama perseroan,” ujar Haryanto.

Direktur PT Impack Pratama Industri Tbk Janto Salim mengatakan, pada 2022, permintaan dari sektor ritel stabil, sedangkan permintaan sektor proyek mengalami pemulihan.

“Perseroan masih menghadapi beberapa tantangan di antaranya mudik lebaran yang berdampak pada bisnis perseroan seiring dengan menurunnya jumlah hari kerja, serta lonjakan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi marjin perseroan,” ujar Janto.

Perusahaan pun menerapkan empat strategi utama dalam mencapai penentuan target. Salah satunya mendirikan pabrik plafon uPVC yang targetnya mulai pada kuartal III 2022. Lalu, membangun pabrik FRP ketiga di Melbourne dengan target mulai pada kuartal I 2023. Begitu juga dengan membuka unit produksi Alderon di negara ASEAN lainnya pada 2023, serta mewujudkan digitalisasi kanal distribusi perseroan kepada pelanggan ritel melalui program Customer Relationship Management target 2023.

“Kami juga meningkatkan anggaran IRIC yang sebelumnya Rp2,3 miliar di 2021 menjadi sebesar Rp20 miliar di tahun 2022 sampai 2024. Penggunaan anggaran tersebut untuk menunjang inovasi, diversifikasi, dan optimalisasi riset atas produk-produk baru yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri dan limbah pasca konsumsi,” kata Direktur PT Impack Pratama Industri Tbk Phillip Tjipto.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button