Atasi Sampah Jakarta, Menteri LH Minta Rencana Aksi Nyata Sebulan

Minggu, 17 November 2024 – 11:57 WIB

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq dalam acara Aksi Pilah Sampah Jakarta di Jakarta, Minggu (17/11/2024). (Foto: Antara/Prisca Triferna)

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq dalam acara Aksi Pilah Sampah Jakarta di Jakarta, Minggu (17/11/2024). (Foto: Antara/Prisca Triferna)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta rencana aksi nyata dalam waktu sebulan untuk penyelesaian isu sampah di Jakarta setelah dilakukan deklarasi untuk percepatan pengelolaan sampah oleh para pemangku kepentingan di Jakarta, Minggu (17/11/2024).

Dalam acara Aksi Pilah Sampah Jakarta yang dipantau daring, dilakukan deklarasi percepatan pengelolaan sampah Jakarta oleh Kepala Dinas LH Jakarta Asep Kuswanto diikuti oleh penandatanganan penguatan komitmen bersama akselerasi pengelolaan sampah organik dari sektor hotel, restoran, dan kafe di Jakarta.

Disaksikan oleh Menteri Hanif, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman penguatan ekosistem ekonomi sirkular daur ulang oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan Indonesian Packaging Recovery Organization (IPRO) dengan Bank Sampah Induk (BSI).

Advertisement

Advertisement

“Harapan saya, saya ketuk kita semua deklarasi, komitmen kemudian pernyataan sikap tadi dalam waktu satu bulan dari sekarang harus sudah menjadi rencana aksi secara nyata untuk menyelesaikan sampah di Jakarta,” ujar Hanif.

Dia menyingung bagaimana diperkirakan total timbulan sampah di Jakarta mencapai 8.607,26 ton per hari, dengan 53 persen di antaranya sampah organik. Saat ini terdapat kesenjangan dari kapasitas pengelolaan sampah dengan timbulan yang dihasilkan.

Untuk mengatasi itu, dia memastikan Kementerian LH akan ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah di Jakarta yang akan menjadi rujukan bagi wilayah lain dalam upaya menekan sampah berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

“Kalau kita tidak bisa menyelesaikan sampah di Jakarta artinya kita juga tidak akan mampu menyelesaikan sampah di seluruh Indonesia. Sehingga Jakarta menjadi barometer penyelesaian sampah di Indonesia dengan 55 juta ton sampah yang hari ini tertumpuk di Bantargebang,” ujarnya.

Lebih jauh Hanif mengingatkan perlunya antisipasi yang lebih baik mengingat potensi pertambahan jumlah penduduk akan dibarengi dengan kemungkinan bertambahnya timbulan sampah.

Topik

BERITA TERKAIT