News

Audit Satgassus Mendesak, Bongkar Duit Skenario Sambo hingga Temuan Rp900 Miliar!

Rabu, 21 Sep 2022 – 22:01 WIB

1663747707322 - inilah.com

Koordinator Poros Nasional Kedaulatan Negara (PNKN) Marwan Batubara (kiri) dalam diskusi soal urgensi audit Satgassus Merah Putih Polri di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2022). (Foto: Inilah.com/Safarian Shah).

Desakan audit terhadap Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih Polri terus menyeruak, Audit harus dilakukan lembaga independen demi membongkar aliran dana Satgassus yang yang diduga mencapai triliunan rupiah.

“Ini saya kira menjadi alasan utama menuntut Satgassus dipimpin oleh (Ferdy) Sambo yang dulu pertama kali (dipimpin) oleh mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Kami minta audit oleh lembaga independen,” kata Koordinator Poros Nasional Kedaulatan Negara (PNKN) Marwan dalam diskusi dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2022).

Satgassus perlu diaudit kendati Kapolri Jenderal Pol Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah membubarkannya. Sebab audit itu bagian pertanggungjawaban Satgassus Polri lantaran dalam pelaksanaan tugasnya banyak kejanggalan dan sengaja ditutup-tutupi.

Menurut Marwan, audit bakal menyasar operasi yang dilakukan Satgassus tentang sebaran dana puluhan miliar yang diduga dialirkan kepada sejumlah lembaga dan institusi negara untuk mendukung skenario palsu Ferdy Sambo dalam pembunuhan berencana Brigadir J.

“Pertama operasi sebar dana puluhan miliar oleh Sambo kepada oknum pejabat, lembaga, komisi negara untuk merekayasa skenario palsu untuk menutupi, dan ini kategori suap,” jelasnya.

Lalu, dia juga menyoroti adanya konflik di internal Polri dipicu perlawanan dari anak buah Ferdy Sambo yang berupaya untuk menyelamatkan pimpinannya dan mengamankan kepentingan terkait dengan aliran dana Satgassus.

“Kedua, geng mafia, berantem, dan pendukung Sambo masih ada perlawanan. Baik menolong Sambo atau mengamankan kepentingan termasuk dana besar tadi. Ini masih ada perang kepentingan di tubuh Polri,” ungkapnya.

Kemudian, tim audit ini juga harus memastikan kebenaran temuan uang Rp900 miliar yang berada di rumah mertua Ferdy Sambo. Sebab, Polri tak pernah menyangkal temuan uang dan hanya membantah bahwa tak terdapat bunker di rumah tersebut.

“Ketiga, uang Rp900 miliar, komisioner kompolnas membenarkan di rumah Sambo. Kadiv Humas Polri membantah adanya bunker di rumah Sambo. Tapi enggak bantah temuan uang tersebut. Saat penggeledahan katanya bunker enggak ada, tapi uang ada enggak? Bisa jadi ada,” tegas Marwan.

Kiprah Satgassus

Satgassus Merah Putih Polri dibentuk saat Kapolri dijabat Jenderal Tito Karnavian. Keberadaannya menjadi sorotan tajam menyusul terbongkarnya kasus yang menyeret Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Saat kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, Kepala Satgassus Polri dipegang oleh Ferdy Sambo.

Sebelumnya Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan, keberadaan Satgassus yang dibentuk sudah overlapping. Sebab enderung jadi anak emas tetapi minim prestasi. Padahal, Polri telah memiliki satuan reserse maupun satuan kerja lainnya. Satuan-satuan ini sejatinya bisa dioptimalkan untuk menukangi kasus-kasus khusus atau yang menjadi atensi.

Setelah ramai menjadi pembicaraan publik, Kapolri kemudian menerbitkan surat perintah (sprin) pembubaran Satgassus Merah Putih Polri. Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah pada Jumat (26/8/2022) mengatakan, sprin tersebut diteken Kapolri pada 11 Agustus 2022. Pembubaran Satgassus Merah Putih secara formil berdasarkan Sprin Nomor: Sprin/2093/VIII/HUK.6.6/2022. Namun Nurul enggan menunjukkan dokumen sprin tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button