Gallery

Bagaimana Cara Menghadapi Mom Shaming?

Rabu, 25 Mei 2022 – 19:04 WIB

Mom Shaming

Mungkin anda suka

Unsplash

Mom shaming kerap dirasakan para ibu yang baru melewati proses melahirkan. Mom shaming adalah tindakan merendahkan, mencela atau menghakimi seorang ibu tentang keputusan melahirkan secara normal atau sesar. Kemudian tentang bagaiman seorang ibu memilih cara mengasuh anak hingga bentuk perubahan fisik yang sangat berbeda dari sebelum dan sesudah melahirkan.

Keadaan tersebut kerap dihadapi para ibu baru. Lantas bagaimana cara menghadapinya?

Samanta Elsener, selaku psikolog anak dan keluarga menjelaskan, adanya mom shaming tidak bisa dihindari begitu saja. Hal yang paling tepat untuk menghadapi keadaan tersebut adalah memperbesar mental dengan memiliki pemikiran untuk diri sendiri bahwa setiap orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya.

Misalnya, ada orang yang mengomentari seorang ibu karena tidak memberikan ASI kepada anaknya.

Bisa jadi, seorang ibu tersebut bukan tidak ingin memberikan ASI, terapi sedang konsumsi obat tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk memberikan ASI kapada buah hatinya.

“Barangkali kalau seorang ibu tidak memberikan ASI kepada anaknya bukan tidak mau memberi ASI tetapi memang dia tidak bisa karena harus minum obat kejang karena sedang sakit,” papar Samanta saat mengisi acara Baby Bash Festival by theAsianparent, ditulis di Jakarta, Rabu, (25/5/2022).

Hal yang paling penting dalam menghadapi mom shaming adalah, bagaimana diri sendiri dapat menahan diri dan emosi agar tidak terpancing dari omongan orang lain.

“Kita harus jaga omongan dan sikap kepada orang lain. Jangan seperti orang lain yang juga melontarkan kalimat yang akhirnya menjadi mom shaming kepada orang lain,” tambahnya.

Masih menurutnya, seorang ibu yang bahagia akan melahirkan seorang anak yang juga bahagia. Ketika seorang ibu merasakan tekanan, maka akan berpengaruh pada anak yang dia lahirkan dan asuh.

“Ketika seorang ibu merasa cemas, otomatis anaknya sudah besar punya masalah psikologis kurang percaya diri, kurang prestasi belajar, dan lainnya. Kalau kita bisa mengatasi dan tidak mendapatkan mom shaming, bisa melahirkan anak yang bahagia juga,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button