Ototekno

Bagaimana Jika Dunia Tanpa Twitter?

Selama 15 tahun, Twitter telah menjadi saluran komunikasi utama bagi para pemimpin politik dan pemerintahan, bisnis, selebriti, media massa, hingga warga biasa. Kini platform perpesanan itu tengah dirundung banyak masalah usai kehadiran pemilik barunya, Elon Musk. Bagaimana seandainya dunia tanpa kehadiran Twitter?

Twitter adalah layanan microblogging, artinya dirancang untuk berbagi kiriman dari segmen pendek teks dan klip audio dan video yang disematkan. Kemudahan bagi orang untuk berbagi informasi di antara jutaan orang lain di seluruh dunia di Twitter membuatnya sangat populer untuk percakapan real time.

Baik itu orang yang men-tweet tentang tim olahraga favorit mereka, atau organisasi dan tokoh masyarakat yang menggunakan platform ini untuk menjangkau khalayak ramai, Twitter telah menjadi bagian dari rekor kolektif selama lebih dari satu dekade.

Platform ini memungkinkan akses instan dan lengkap ke setiap tweet publik, yang telah memposisikan Twitter baik sebagai arsip perilaku manusia kolektif maupun sebagai layanan kredensial dan pengecekan fakta dalam skala global. Fungsi-fungsi ini sangat berharga bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan siapa pun yang menggunakan data agregat untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku manusia.

Belum lagi peran Twitter lainnya bagi para peneliti keamanan siber yang membangun sistem untuk menghasilkan peringatan guna mendeteksi ancaman dan kerentanan keamanan. Termasuk pengamat kebakaran hutan yang melacak penyebaran kebakaran hutan, dan profesional kesehatan masyarakat yang mencoba memprediksi data soal penyakit dan sebagainya. Mereka semua mengandalkan analisis data dari Twitter.

Hanya saja, proliferasi dugaan penipuan, akun palsu, berkurangnya pemasukan iklan seiring kekisruhan di dalam perusahaan membuat masa depan platform ini dipertanyakan. Dengan banyaknya staf berpengalaman yang keluar, pengguna menghadapi kemungkinan yang sangat nyata bahwa Twitter akan mengalami masalah yang signifikan dan meluas dalam beberapa minggu mendatang.

Pakar perangkat lunak perusahaan dan orang dalam Twitter telah membunyikan alarm bahwa dengan berlangsungnya Piala Dunia Qatar 2022, peningkatan trafik platform itu dan setiap peningkatan perilaku jahat oportunistik, mungkin cukup untuk menghentikan Twitter. Jika Twitter bangkrut, kerugian akan bergema di seluruh dunia. Jutaan penggunanya tentu akan sangat kehilangan.

Berdasarkan laporan We Are Social, pengguna Twitter di Indonesia mencapai 18,45 juta pada 2022. Jumlah tersebut setara dengan 4,23 persen dari total pengguna Twitter di dunia yang mencapai 436 juta. Wow!

Menganalisis perilaku manusia

Dari cuitan jutaan penggunanya, menurut Prof Anjana Susarla, pakar sistem informasi di Michigan State University, AS, Twitter telah menyediakan cara baru untuk mengukur wacana publik. Juga menjadi alat baru untuk memetakan persepsi agregat, dan menawarkan jendela menuju perilaku manusia berskala besar. Jejak digital atau catatan aktivitas manusia memungkinkan para peneliti di berbagai bidang mulai dari ilmu sosial hingga perawatan kesehatan untuk menganalisis berbagai fenomena.

“Dari intelijen sumber terbuka hingga sains, Twitter tidak hanya menjadi lapangan publik digital, tetapi juga memungkinkan peneliti menyimpulkan sikap yang sulit dideteksi melalui metode penelitian lapangan tradisional,” kata Prof Susarla, mengutip The Conversation.

Misalnya, kesediaan orang untuk membayar kebijakan dan layanan yang mengatasi perubahan iklim secara tradisional diukur melalui survei kesejahteraan subjektif. Data sentimen Twitter memberi peneliti dan pembuat kebijakan alat lain untuk menilai sikap ini guna mengambil tindakan yang lebih bermakna terhadap perubahan iklim.

Para peneliti di bidang kesehatan masyarakat telah menemukan hubungan antara men-tweet tentang HIV dan kejadian HIV, dan telah mampu mengukur sentimen di tingkat lingkungan untuk menilai kesehatan keseluruhan orang di lingkungan tersebut.

Selain itu, tambah Prof Susarla, data geotag dari Twitter membantu dalam berbagai bidang seperti penggunaan lahan perkotaan dan ketahanan bencana. Mampu mengidentifikasi lokasi untuk serangkaian tweet memungkinkan peneliti untuk menghubungkan informasi dalam tweet dengan waktu dan tempat – misalnya, menghubungkan tweet dan kode ZIP untuk mengidentifikasi hot spot keragu-raguan vaksin.

“Twitter juga sangat berharga di bidang intelijen sumber terbuka (OSINT), khususnya untuk melacak kejahatan perang. OSINT menggunakan crowdsourcing untuk mengidentifikasi lokasi foto dan video. Di Ukraina, penyelidik hak asasi manusia berfokus pada penggunaan Twitter dan TikTok untuk mencari bukti pelanggaran,” ucapnya.

Kecerdasan sumber terbuka juga sangat membantu untuk menembus kabut perang. Misalnya, analis OSINT dengan cepat memberikan bukti bahwa rudal yang meledak di Przewodow, Polandia dekat perbatasan Ukraina pada 15 November lalu kemungkinan adalah rudal antipesawat S-300 dan tidak mungkin rudal balistik atau jelajah yang ditembakkan oleh Rusia.

Sumber kredibel

Meskipun misinformasi juga banyak disebarluaskan di Twitter, platform ini juga berperan sebagai mekanisme verifikasi global. Dengan crowdsourcing besar, media sosial mengasumsikan peran penyedia informasi yang otoritatif, mengurangi beberapa ketidakpastian yang dihadapi orang dalam mencari informasi baru.

Platform ini melakukan peran kredensial yang disebut juga sebagai ‘algoritme relevansi publik’, telah menggantikan bisnis khusus atau keahlian teknis dalam mengidentifikasi apa yang perlu diketahui orang. Ini juga menjadi cara lain kredensial resmi.

Sebelum pengambilalihan Elon Musk, metode verifikasi Twitter memberikan tanda centang biru pada figur publik di profil mereka, yang berfungsi sebagai jalan pintas untuk menentukan apakah sumber tweet adalah orang kredibel.

Meskipun ada masalah seperti berita palsu, misinformasi, dan ujaran kebencian, kemampuan kredensial, ditambah dengan banyaknya orang yang menggunakan platform ini secara real time, menjadikan Twitter sebagai penyedia informasi yang kredibel sebagai pemeriksa fakta.

Peran ganda Twitter dalam mendorong komunikasi real time dan bertindak sebagai penengah informasi otoritatif sangat menarik bagi akademisi, jurnalis, dan lembaga pemerintah. Selama pandemi, misalnya, banyak lembaga kesehatan masyarakat beralih ke Twitter untuk mempromosikan perilaku yang mengurangi risiko infeksi.

Selama bencana dan keadaan darurat, Twitter telah menjadi tempat yang tepat untuk mengumpulkan data saksi mata. Selama Badai Harvey, misalnya, peneliti menemukan bahwa pengguna paling banyak merespons dan berinteraksi dengan tweet dari akun Twitter terverifikasi, dan terutama dari organisasi pemerintah.

Akun Twitter resmi membantu penyebaran informasi secara cepat selama krisis pencemaran air di West Virginia. Data Twitter juga membantu dalam evakuasi badai. Twitter juga menjadi cara penting bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam wacana publik.

Nilai nyata Twitter adalah memungkinkan orang untuk terhubung satu sama lain secara real time dan sebagai arsip perilaku kolektif. Menyadari hal ini, organisasi internasional, lembaga pemerintah, dan pemerintah daerah telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam menggunakan Twitter dan mengandalkan platform tersebut.

Kelebihan lain dari informasi real time dari Twitter akan mempermudah penyebaran secara sangat cepat. Kicauan yang lalu-lalang begitu cepat dipantulkan balik oleh para tweeps. Fenomena inilah yang membuat Twitter dapat menjadi media untuk memberikan informasi ter-update secara real time. Misalnya informasi tentang kecelakaan lalu lintas, pemadaman listrik atau bencana alam.

Twitter juga bisa dioptimalkan sebagai alat pemancing. Jika memiliki blog atau situs pribadi atau perusahaan, maka dapat memanfaatkan Twitter sebagai medium untuk menarik pengunjung. Pengguna tinggal memberikan link untuk diakses follower. Kelebihan ini pula yang membuat Twitter bisa dimanfaatkan untuk melakukan sedikit survei kecil-kecilan bagi kalangan perusahaan atau pebisnis.

Satu yang selalu menjadi perhatian dari Twitter adalah fasilitas trending sehingga pengguna akan selalu update terhadap segala sesuatu yang sedang hangat diperbincangkan. Dengan memperlihatkan trending saat ini, pengguna tidak akan ketinggalan informasi terkini mulai dari dalam negeri hingga segala sesuatu yang sedang viral di dunia.

Mengingat peran Twitter yang begitu besar, tentu dunia akan sangat kehilangan jika platform ini harus ditutup atau mengalami perubahan yang signifikan. Sementara berpindah platform tentu bukanlah persoalan yang mudah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button