News

Bagir Manan Luncurkan Buku Pers, Penuhi Permintaan Mendiang Azyumardi Azra

Eks Ketua Mahkamah Agung (MA), Bagir Manan, yang sempat menjabat Ketua Dewan Pers periode 2010-2016 meluncurkan buku bertajuk “Problematika Pers dan Kualitas Demokrasi dari Konstitusi, UU ITE sampai RUU KUHP”, di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Senin (14/11/2022). Peluncuran buku tersebut memenuhi permintaan mendiang Azyumardi Azra yang berpulang di Malaysia pada September 2022 yang lalu.

Buku setebal 157 halaman direkomendasikan Azra ketika menjabat dewan pers. Rekomendasi tersebut disampaikan pada 4 Juli 2022 yang lalu atau dua bulan ketika almarhum memulai kerja sebagai penegak etik profesi pers. Peluncuran disertai bedah buku yang dibuka oleh Plt Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya, Bagir mengingatkan tentang pers yang bertanggung jawab.

Mungkin anda suka

“Kebebasan tidak akan mengurangi tanggung jawab kita,” kata Bagir.

Menurut Bagir, kebebasan yang menjadi hak pers tidak bisa dilaksanakan semaunya atau sebebas-bebasnya. Kebebasan yang dimaksud yakni memegang teguh hukum sebagai pedoman dalam alam demokrasi dan negara.

Bagir mengingatkan pula pers dan karya jurnalistik merupakan produk intelektual. Artinya, kalangan pers senantiasa berada pada dalam lingkungan atau atmosfer intelektual. Dan berkaitan dengan itu semua terdapat etika yang membatasi kebebasan sekaligus intelektualitas. Sedangkan pelaksanaan intelektualitas butuh keberanian.

“Para pemberani itulah yang menjadi simbol keadilan dan kebenaran,” ujarnya.

Bagir menjadikan almarhum Mochtar Lubis sebagai insan pers intelektual, beretika, bertanggung jawab dan berani. Mochtar yang juga dikenal sebagai budayawan dan seniman pernah dipenjara tanpa proses hukum yang menurut Bagir karena tulisannya untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.

Bagir juga menjelaskan bahwa tulisan-tulisan yang dibukukannya mengacu pada hal-hal yang prinsipil untuk mencapai tujuan bernegara. Ia berharap hal tersebut juga menjadi pijakan wartawan dalam berkarya. “Tulisan saya senantiasa berpegang pada prinsip keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan umum. Ini yang selalu mewarnai setiap tulisan saya,” jelasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button