Bagnaia Harus Kerja Ekstra Keras untuk Juara di Argentina


Pebalap Ducati Francesco Bagnaia, harus berjuang lebih keras di Argentina daripada di Thailand.

Bagnaia belum menemukan sensasi berkendara yang dia inginkan di Thailand, sehingga ia hanya bisa meraih hasil maksimal tempat ketiga di Sprint dan balapan utama, di mana dua-duanya di belakang Alex Marquez dan Marc Marquez.

Tantangan Bagnaia di Argentina semakin berat karena ia belum pernah naik podium di sirkuit itu dalam semua kelas yang ia ikuti, MotoGP, Moto2, dan Moto3. Dalam dua balapannya di kelas tertinggi, posisi terbaiknya adalah pada 2022 saat finis kelima.

Pada tahun berikutnya, pebalap Italia itu tak dapat berbuat banyak setelah finis keenam di Sprint dan posisi 16 di balapan utama. Finis posisi 16 didapatkan Bagnaia setelah dirinya terjatuh pada balapan dengan trek basah itu di tikungan 13 saat balapan menyisakan delapan lap ketika dia ada di posisi kedua.

Kesulitan Bagnaia di Termas de Rio Hondo terbukti nyata pada hari pertama saat dia mencatatkan waktu 1 menit 40,288 detik di posisi 16 pada FP1 dan 1 menit 37,834 detik pada sesi PR untuk mengamankan satu tempat langsung ke kualifikasi 2 (Q2).

Pembalap berjuluk Pecco itu mengakui pada sesi pagi hari (FP1) dia mengalami kesulitan saat mengerem dan setelah melepaskan rem di tikungan. Pada sesi lanjutnya, hambatannya ini ditanganinya lebih baik, dan ini sudah cukup membuatnya lega.

“Kami melakukan beberapa penyesuaian untuk sesi sore, dan saya merasa lebih baik. Saya mendapatkan kembali perasaan yang sama seperti tahun lalu, jadi saya senang,” kata pebalap 28 tahun tersebut.

Bagnaia harus segera menemukan performanya sebagai juara di musim ini. Dengan hadirnya Marc Marquez di tim yang sama, membuat persaingan pebalap “Utama” di Ducati jadi semakin ketat buat Bagnaia.