Bahas Kelas Menengah, Airlangga Kumpulkan Eks Menko Perekonomian Minus Hatta Rajasa


Sejumlah eks Menko Perekonomian menghadiri undangan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024). Membahas nasib masyarakat kelas menengah yang semakin terpuruk.

Hadir dalam dialog ekonomi bertajuk ‘Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045’, sejumlah mantan Menko Perekonomian. Yakni Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Aburizal Bakrie, Chairul Tanjung, Darmin Nasution dan Sri Mulyani. Namun tak ada Hatta Rajasa yang mantan Menko Perekonomian era SBY.

“Kami kumpulkan para senior, hadir di sini para senior Menko. Mulai dari zaman 2000-an, Pak Prof Dorodjatun, kemudian pak Aburizal Bakrie, kemudian Pak Chairul Tanjung, Pak Darmin Nasution,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024).

Airlangga menjelaskan, diskusi yang dibahas adalah mengenai peran kelas menengah di Indonesia sebagai penggerak utama perekonomian. Saat ini, terdapat sekitar 17,13 persen golongan kelas menengah dan nyaris 50 persen expiring middle class atau kelompok rentan di tanah air.

Menurut Airlangga, kelompok kelas menengah punya karakteristik yang berkaitan erat dengan pola konsumsi. Pengeluaran mereka didominasi oleh sektor makanan, perumahan, pendidikan, hingga hiburan atau jasa.

“Kemudian karakteristiknya di kelas menengah adalah pola konsumsi, di mana pengeluaran terbesar biasanya dari sektor makanan, diikuti oleh perumahan, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan atau jasa,” sebut dia.

Adapun yang paling mendominasi adalah sektor makanan dan minuman. Posisi selanjutnya lalu diikuti oleh sektor perumahan.

“Perumahan juga, prioritas ini menjadi salah satu pengeluaran kedua terbesar setelah makanan dan minuman. Sehingga bagi kelas menengah, sektor perumahan ini menjadi penting,” tambah dia.

Airlangga juga menyoroti peran kelas menengah dalam menduduki perekonomian, khususnya berkaitan dengan kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja. Mereka dinilai memiliki peran dalam mencapai target Indonesia emas 2045.

“Oleh karena itu untuk menjaga kelas menengah kita perlu mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi, karena ini akan mendorong kelas mendorong kelas menengah kita untuk terus tumbuh dan mengurangi mereka yang expiring middle class,” pungkasnya.