Presiden Prabowo Subianto mewanti-wanti tantangan yang akan datang soal kebocoran hingga penyelewengan korupsi di Indonesia. Menurutnya, masalah tersebut mesti menjadi perhatian mengingat hingga saat ini baik kebocoran data dan korupsi belum ada tanda-tanda akan musnah.
Prabowo pun mengatakan seluruh pihak harus berani mengakuinya. Hal ini dikarenakan terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran hingga penyimpangan kolusi.
“Diantaranya pejabat politik pejabat pemerintah, disemua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik,” ujarnya.
“Jangan lah kita takut untuk melihat realita ini, kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan,” ungkap Prabowo menambahkan.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengucapkan sumpah saat momen pelantikan presiden dan wakil presiden pada sidang paripurna MPR.
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban sebagai Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan-peraturan dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” ucap Prabowo.
Usai Prabowo mengucapkan sumpahnya, giliran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah.
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” kata Gibran.
Usai mengucapkan sumpahnya, keduanya pun menandatangani berita acara pelantikan dengan disaksikan oleh pimpinan MPR.