Market

Baim Wong Daftarkan HAKI, Sandiaga Minta CFW Tak Dimonopoli

Senin, 25 Jul 2022 – 22:32 WIB

Baim Wong ke HAKI, Sandiaga Minat CFW Tak Dimonopoli Sekelompok Orang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta semua pihak untuk tidak memonopoli ajang Citayam Fashion Week (CFW). Hal ini menyikapi terkait didaftarkannya CFW sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) ke Kementerian Hukum dan HAM. Meski begitu, Sandiaga meminta siapa saja yang mendaftarkan CFW tersebut melakukannya secara transpara dan menjelaskan tujuannya kepada publik. “Kalau yang mendaftarkan CFW ke HAKI berdasarkan siapa cepat dia dapat, itu sangat tidak adil karena yang besar pasti akan lebih cepat mengingat mereka memiliki penasehat-penasehat hukum yang hebat,” ujarnya dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (25/7/2022). Sebagai informasi, Artis Indonesia Baim Wong mendaftarkan HAKI atas CFW ke Kementerian Hukum dan HAM. Tentunya, lanjut dia, secara hukum boleh mendaftarkan HAKI dengan brand CFW. Namun, dia mengingatkan agar CFW tak dimonopoli oleh sekelompok elit karena konsep yang ditampilkan dalam fenomena tersebut ialah demokratisasi sub sektor fesyen dengan kepemilikan publik secara luas. “Saya tak mau berprasangka buruk, saya maunya berprasangka baik kalau niatnya Baim baik untuk memberikan perlindungan dan bekerja sama dengan kelompok anak-anak Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD),” kata dia Lebih lanjut, pihaknya berencana untuk melakukan diskusi agar CFW menjadi brand yang memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada banyak talenta muda di bidang sub sektor fesyen. “Saya masih berprasangka baik dan ingin berkoordinasi dengan Mas Baim. Yang terpenting adalah anak-anak SCBD ini bisa terfasilitasi, terberdayakan, tak ada yang terzalimi, tidak ada yang tersandera brand CFW sudah dimerekkan dan diinstitusionalkan. Harapan saya ini tak memicu pro dan kontra, tapi memikirkan yang terbaik buat anak-anak, tren fesyen, dan kebangkitan ekonomi serta pembukaan lapangan kerja,” ungkap Sandiaga. Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf mengharapkan fenomena tren CFW di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, yang sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas agar tak berkumpul di satu titik ruang publik. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi untuk mencari ruang publik baru bagi para remaja yang berkumpul di Dukuh Atas, misalnya di pelbagai ruang publik MRT bagian selatan ruang-ruang lainnya.

Menparekraf, Sandiaga Uno/Foto:ist

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta semua pihak untuk tidak memonopoli ajang Citayam Fashion Week atau CFW. Hal ini menyikapi terkait didaftarkannya CFW sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) ke Kementerian Hukum dan HAM.

Meski begitu, Sandiaga meminta siapa saja yang mendaftarkan CFW tersebut melakukannya secara transparan dan menjelaskan tujuannya kepada publik.

“Kalau yang mendaftarkan CFW ke HAKI berdasarkan siapa cepat dia dapat, itu sangat tidak adil karena yang besar pasti akan lebih cepat mengingat mereka memiliki penasehat-penasehat hukum yang hebat,” ujarnya dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Sebagai informasi, artis Indonesia Baim Wong mendaftarkan HAKI atas CFW ke Kementerian Hukum dan HAM. Tentunya, secara hukum boleh mendaftarkan HAKI dengan brand CFW.

Namun, dia mengingatkan agar ajang itu tak dimonopoli oleh sekelompok elit karena konsep yang ditampilkan dalam fenomena tersebut ialah demokratisasi sub sektor fesyen dengan kepemilikan publik secara luas.

“Saya tak mau berprasangka buruk, saya maunya berprasangka baik kalau niatnya Baim, baik untuk memberikan perlindungan dan bekerja sama dengan kelompok anak-anak Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD),” kata dia

Lebih lanjut, pihaknya berencana untuk melakukan diskusi agar CFW menjadi brand yang memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada banyak talenta muda di bidang sub sektor fesyen.

“Saya masih berprasangka baik dan ingin berkoordinasi dengan Mas Baim. Yang terpenting adalah anak-anak SCBD ini bisa terfasilitasi, terberdayakan, tak ada yang terzalimi, tidak ada yang tersandera brand CFW sudah dimerekkan dan diinstitusionalkan. Harapan saya ini tak memicu pro dan kontra, tapi memikirkan yang terbaik buat anak-anak, tren fesyen, dan kebangkitan ekonomi serta pembukaan lapangan kerja,” ungkap Sandiaga.

Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf mengharapkan fenomena tren CFW di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, yang sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas agar tak berkumpul di satu titik ruang publik.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi untuk mencari ruang publik baru bagi para remaja yang berkumpul di Dukuh Atas, misalnya di pelbagai ruang publik MRT bagian selatan ruang-ruang lainnya.

“Kemarin malam saya naik kereta dan terpikir kenapa enggak CFW bisa dilakukan di dalam gerbong kereta api? Alangkah baiknya bisa diisi dengan fesyen-fesyen terkini di atas gerbong. Itu bisa juga menjadi Citayam Fashion on the Train, bisa menjadi fenomena yang berkelanjutan,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button