Bhayangkara Presisi FC langsung mematok target tinggi setelah memastikan promosi dari Liga 2 Indonesia bersama PSIM Yogyakarta dan Persijap Jepara.
Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara Presisi FC Sumardji mengatakan targetnya “tidak setengah-setengah” karena ingin timnya kembali menjadi juara seperti pada musim 2017.
“Kita akan tidak setengah-setengah, kita akan buat Bhayangkara juara, artinya target yang sudah disepakati dan berkomitmen, apa yang menjadi cita-cita dan harapan,” kata Sumardji, Selasa (22/4).
Jika tidak juara, Sumardji yakin timnya minimal akan finis di tiga besar. Posisi tiga besar juga menjadi pencapaian terbaik Bhayangkara setelah juara. Mereka meraih posisi tiga besar di liga sebanyak dua kali, yaitu pada musim 2018, dan 2021/2022.”Saya yakin Bhayangkara akan berkiprah minimal di tiga besar,” jelas Sumardji.
Sementara itu, MoU antara Bhayangkara dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menandai era baru tim berjuluk The Guardians itu karena pada musim depan akan berubah nama menjadi Bhayangkara Presisi Lampung FC dan bermarkas di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung.
Bhayangkara menjadi klub profesional pertama yang bermarkas di Lampung sejak Badak Lampung FC bermain di Liga 1 musim 2019/2020.
Dengan Lampung dipilih sebagai tempat baru untuk Bhayangkara, Sumardji juga mengatakan akan memprioritaskan anak asli dari Lampung untuk memperkuat timnya.
“Apabila ada pemain Lampung mohon diprioritaskan. Saya setuju dan sudah ada pemain yang bermain di Liga 1, mudah-mudahan yang asli Lampung bakal kembali ke Lampung,” jelas Sumardji.