Market

Bandara Internasional Bali Utara Digarap BUMN Punya Utang Rp90 Triliun

Hampir dipastikan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk bakal menggarap Bandara Internasional Bali Utara (BIBU). Meski, BUMN karya ini, keuangannya terseok-seok lantaran utang Rp90 triliun.

Pada Kamis (16/12/2021), Waskita Karya telah menekan nota kesepahaman dengan PT BIBU Panji Sakti dalam rangka proyek pembangunan bandar udara (Bandara) Internasional Bali Utara berikut fasilitas pendukung dan infrastruktur terkait.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono dengan Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo. Secara garis besar ruang lingkup kerja sama kedua korporat ini meliputi landas pacu (runway), landas hubung (taxiway), apron, terminal penumpang, gedung parkir, kargo, gedung administrasi. Kemudian, pekerjaan pendukung lainnya di antaranya maintenance, repair and overhaul (MRO) dan juga pekerjaan infrastruktur akses berupa ruas jalan dan lainnya.

Destiawan mengatakan, adanya kerja sama antara Waskita dan BIBU Panji Sakti dalam membangun BIBU ini, diharapkan akan tercipta sinergi untuk membangun proyekinfrastruktur baru yang dapat meningkatkan efektivitas penerbangan dan pariwisata di Bali serta bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. “Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bentuk kepercayaan PT BIBU Panji Sakti terhadap Perseroan,” katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (17/12/2021).

Destiawan berharap, kerja sama antara Waskita Karya dan BIBU Panji Sakti tidak hanya sampai di sini, tapi juga bisa saling menjaga dalam jangka panjang. “Saya harapkan kedepannya Waskita Karya yang bergerak di bidang konstruksi serta investasi yang sudah sangat berpengalaman dalam pembangunan proyek besar baik di dalam maupun di luar negeri dan BIBU Panji Sakti, memiliki komitmen yang tinggi untuk saling menjaga kerja sama ini dengan baik dan dalam jangka panjang,” ucapnya.

Direktur Utama BIBU Panji Sakti menyambut baik kolaborasi ini. Sakti pun berharap nota kesepahaman yang ditandatangani bisa mewujudkan mimpi dari rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Bali Utara.

“Saat ini pembangunan di Bali lebih pesat di bagian Selatan. Dan kami punya tagline membangun Indonesia dari Bali Utara. Semoga dengan dibangunnya Bandara Internasional Bali Utara ini kita bisa menyeimbangkan perekonomian antara Selatan dan Utara, Pulau Bali,” kata Panji.

Sekedar mengingatkan, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah menyampaikan, Waskita Karya memiliki utang Rp90 triliun hingga akhir 2019. Pemicunya, BUMN karya ini dibebani tugas membangun banyaknya proyek jalan tol.

“Total ada Rp 90 triliun posisi utang Waskita pada peak 2019 akhir itu Rp 90 triliun. Itu Rp 70 triliun utang ke bank dan obligasi, serta Rp 20 triliun ke vendor,” ungkap Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo,

Mantan bankir Bank Mandiri ini menjelaskan, Waskita Karya memiliki penugasan untuk menyelesaikan sejumlah proyek jalan tol, terutama Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Sebagian besar, tol itu merupakan hasil akuisisi dari swasta yang pengerjaannya terkendala.

“Ada sekitar 16 ruas tol yang dikerjakan oleh Waskita. Sebagian besar memang akuisisi dari tol yg dimiliki swasta kemudian tidak ada perkembangan. Sehingga di tahun 2015-2017 cukup agresif mengambil tol-tol yang tidak berjalan optimal,” jelas dia.

Jika mengintip laporan keuangan Juni 2021, Waskita Karya masih menanggung utang Rp89,73 triliun. Sementara jumlah aset WSKT tercatat senilai Rp105,34 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button