Selama bertahun-tahun, telur dianggap sebagai penyebab meningkatnya kolesterol dan risiko penyakit jantung. “Jangan makan terlalu banyak telur, atau kolesterol Anda akan melonjak!”, terdengar familiar larangan seperti ini bukan?
Namun, bagaimana jika Anda diberi tahu bahwa ini adalah salah satu mitos nutrisi terbesar yang ada? Baru-baru ini, Dr. Deep Dutta, seorang ahli endokrinologi, membongkar mitos umum ini di X. Dalam sebuah unggahan panjang di akunnya @deepduttaendo, sang ahli berbagi bahwa ia mengonsumsi 4 butir telur sehari, yang berarti mengonsumsi 28 butir telur per minggu.
“Adalah mitos bahwa kolesterol naik setelah makan telur! Telur adalah sumber protein termurah dan terbaik. Dampak makan 4 butir telur per hari selama 1,5 tahun terakhir pada profil lipid (eksperimen yang Anda lakukan sendiri),” katanya.
Ia melanjutkan, tidak ada dampak pada kolesterol dan trigliserida juga peningkatan kolesterol baik yang signifikan (HDL-C). Masih dalam postingannya itu, Dr Dutta menyebutkan telah beralih ke pola makan salad selama 9 bulan terakhir. Ia juga berlari rata-rata 3-5 km per hari setidaknya dan berat badannya turun 12 kg serta tidak pernah menggunakan obat apa pun.
“Nasib kita yang sebenarnya adalah gen yang diwarisi dari orang tua terutama menentukan respons tubuh terhadap apa pun dalam hidup (termasuk makanan),” tambahnya Dr. Dutta. “Ya, telur utuh. Saya makan 4 butir per hari. Itu berarti 28 butir per minggu,” jawabnya pada sebuah komentar.
Fakta Tentang Telur
Telur memang mengandung kolesterol—sekitar 186 mg per kuning telur. Namun, inilah kendalanya: kolesterol makanan (dari makanan) tidak terlalu memengaruhi kolesterol darah bagi kebanyakan orang. Hati Anda sudah memproduksi kolesterol sendiri. Saat Anda mengonsumsi lebih banyak kolesterol dari makanan, tubuh akan memproduksi lebih sedikit. Ini adalah sistem yang seimbang.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa bagi 70% orang, mengonsumsi telur sama sekali tidak meningkatkan kolesterol. Pada 30% sisanya, yang dikenal sebagai “hyper-responders,” mungkin ada sedikit peningkatan, tetapi tidak berdampak negatif pada kesehatan jantung.
Telur sebenarnya membantu meningkatkan kolesterol HDL (“baik”), yang melindungi jantung. Penjahat sebenarnya di balik kolesterol tinggi adalah makanan olahan, lemak trans, dan gula berlebihan—bukan makanan alami dan utuh seperti telur.
Berapa banyak telur yang bisa Anda makan dalam sehari? Banyak pakar, termasuk dokter dan ahli gizi, mengatakan bahwa mengonsumsi 1-3 butir telur setiap hari sangatlah aman. Beberapa penggila kesehatan bahkan mengonsumsi lebih dari 6 butir telur per hari tanpa masalah.
Ambil contoh dokter dan atlet yang mengonsumsi lebih dari 20 butir telur seminggu dan menjaga kesehatan jantung yang sempurna. Kuncinya adalah memadukan telur dengan diet seimbang yang penuh dengan sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat.
Telur bukanlah musuh—makanan olahan yang menjadi musuh! Jika Anda khawatir dengan kolesterol, fokuslah untuk mengurangi minuman manis, makanan yang digoreng, dan karbohidrat olahan daripada menghindari telur.
Jadi, silakan, nikmati telur dadar, telur ceplok, atau telur rebus tanpa rasa bersalah dan jantung (dan indera perasa) Anda akan berterima kasih!