Market

Bantah Puja-puji Erick Thohir, Ekonom Ini Sebut Kereta Whoosh Bikin Rusak BUMN


Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut operasional kereta Whoosh punya manfaat ganda. Menghemat penggunaan BBM Rp3,2 triliun/tahun, berkontribusi terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jakarta dan Jabar sebesar Rp86,5 triliun selama 2019-2023.

Informasi itu langsung dibantah pengamat ekonomi, Agustinus Edy Kristianto, proyek kereta Whoosh justru berdampak kepada limbungnya keuangan PT Wijaya Karya (Persero/WIKA) Tbk dan sejumlah bank pelat merah.  

“Klaim Menteri BUMN adalah ‘ilusi’ jika melihat fakta babak belurnya BUMN yang terlibat dalam proyek Whoosh seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Harga sahamnya anjlok drastis 71,5 persen sejak awal 2024,” kata Agustinus, Jakarta, dikutip Kamis (25/7/2024).

Berdasakan laporan keuangan triwulan I-2024, kata Agustinus, total utang WIKA membengkak menjadi Rp56,2 triliun. Porsi terbesar adalah utang jangka panjang senilai Rp25 triliun, serta obligasi Rp7,7 triliun. Di laporan ekuitas, keuangan WIKA mengalami defisit hingga Rp8,3 triliun.

“Sebagian besar utang jangka panjang itu ditanggung bank-bank BUMN juga. Yakni, Bank Mandiri sebesar Rp7,8 triliun, BRI sebesar Rp1,9 triliun, dan BNI sebesar Rp1,7 triliun,” terang Agustinus.

Dia mengatakan, proyek Whoosh yang dulunya bernama Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), jelas-jelas membuat keuangan WIKA babak belur. Misalnya, setoran modal WIKA untuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sebagai operator kereta Whoosh bersama Beijing Yawan HSR Co Ltd di bawah bendera PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), mencapai Rp6,1 triliun.  

Ditambah lagi adanya dispute Rp5,01 triliun akibat klaim bengkak biaya atau cost overrun pembangunan proyek KCJB.  “Coba kita tanya, selain kasih bunga utang 3,4 persen selama 30 tahun dan sebuah persekutuan bisnis yang memukul limbung WIKA, China sudah kasih apa ke Indonesia,” kata Agustinus.

Sebelumnya, Erick Thohir mengunggah momen bersama Presiden Jokowi saat menikmati perjalanan menggunakan kereta Whoosh. Ternyata, keduanya baru saja menghadiri pembukaan Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, akhir pekan lalu.

Menurut Erick, operasional kereta Whoosh tak hanya memangkas waktu tempuh, namun juga menghemat penggunaan BBM senilai Rp3,2 triliun per tahun. Adanya kereta Whoosh, mendorong angka wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berkontribusi sebsar Rp86,5 triliun untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta dan Jawa Barat 2019-2023,” kata Erick, dikutip dari akun Instagramnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button