Bantah Tolak PDIP Gabung ke KIM, Demokrat: Jika Itu Keinginan Prabowo Kami Dukung


Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jovan Latuconsina membantah jika pihaknya menolak PDI Perjuangan (PDIP) masuk dalam pemerintahan Presiden RI Prabowo. Menurutnya, Demokrat masih berkomitmen menjaga kesuksesan pemerintah selama satu ke depan.

Pernyataan tersebut menanggapi ungkapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang curhat ketika partainya kerap dijegal untuk masuk pemerintahan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

“Terkait ini, kami di Demokrat berkomitmen menyukseskan pemerintahan Prabowo. Kami akan terus mengawal dan berjuang agar pemerintahan ini bisa memberikan manfaat dan dampak yang optimal untuk masyarakat Indonesia,” kata Jovan saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (25/1/2025).

Lebih lanjut, Jovan pun mengaku mendukung penuh pemerintahan Prabowo. Termasuk ketika Prabowo ingin agar PDIP masuk ke pemerintahannya.

“Kami meyakini betul apa yang menjadi visi misi program Pak Prabowo untuk Indonesia. Untuk itu, kami juga mendukung penuh, siapapun, elemen bangsa manapun yang diajak Pak Prabowo untuk berjuang bersama. Baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan,” ujarnya.

Bukan tanpa alasan, Jovan menilai keputusan tersebut demi pemerintahan bisa berjalan dengan sukses. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk bisa menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi pemerintah.

“Permasalahan bangsa ini begitu kompleks. Situasi geopolitik pun penuh tantangan. Kita butuh kerja sama dan kebersamaan dengan sebanyak mungkin elemen bangsa,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersyukur partainya bisa berkontribusi lagi di pemerintahan. Dia bercerita pengalaman partai berlambang Mercy ini sempat dijegal nyaris satu dekade pada era pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

AHY menerangkan ketika oposisi, Partai Demokrat sejatinya ingin masuk ke pemerintahan namun ada yang menjegal.

“Setiap kali kita ingin mengambil peran-peran itu, jalan kita ditutup. Betul? Poltik memang seperti itu. Tidak ada perlu disesali, tapi memang tidak mudah,” ucap dia saat berpidato dalam acara Perayaan Natal dan Tahun Baru Partai Demokrat, di TMII, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2025).

Tapi itu sudah cerita lalu, AHY kini bersyukur partainya sudah memiliki jalan dan ruang di pemerintahan. Dia bertekad Demokrat akan mengabdi sepenuh hati.

“Jangan sia-siakan momentum yang baik ini. 5 tahun kedepan 10 tahun ke depan mari kita Songsong masa depan kita yang lebih baik untuk bisa terus berbuat untuk masyarakat Indonesia yang kita cintai,” ucapnya.

Rasa-rasanya ucapan AHY ini menyindir PDIP. Sebab, nyaris satu dekade Jokowi berkuasa selalu dalam bayang-bayang banteng moncong putih. Demokrat baru bisa masuk pemerintahan di tahun terakhir masa jabatan Jokowi. Tepatnya pada Rabu 21 Februari 2024, dia dilantik Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),

Langkah Jokowi ini dinilai menjadi tanda bahwa ia sudah lepas dari bayang-bayang PDIP dan sang ketua umum Megawati Soekarnoputri yang ditengarai menjadi pihak yang menolak masuknya Demokrat ke pemerintah.

Megawati dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui memiliki sejarah ketidakakuran. Keputusan Jokowi memasukkan Demokrat ke kabinet pun diambil setelah hubungannya dengan PDIP dan Megawati memburuk.