Apple baru saja merilis seri iPhone 16 pada awal September lalu. Meski baru berusia sekitar 1 bulan, generasi iPhone terbaru itu sudah mengalami pemangkasan harga di China.
Mengutip South China Morning Post, Selasa (22/10/2024), diskon yang diberikan pun terbilang tidak sedikit, yakni mencapai 1.600 yuan atau setara Rp3,4 jutaan.
Di tengah sengitnya kompetisi di Negeri Tirai Bambu itu, Apple sepertinya ingin menggenjot minat beli masyarakat pada festival belanja terbesar Single’s Day 11.11 pada November mendatang.
Di platform e-commerce Tmall, toko resmi Apple membagi-bagikan voucher senilai 500 yuan (sekitar Rp1,1 jutaan) untuk semua model iPhone 16 sejak pukul 20.00 malam waktu setempat pada pekan ini.
Harga untuk masing-masing model iPhone 16 dan iPhone 16 Pro Max dibanderol mulai 5.499 yuan (sekitar Rp12 juta) dan 9.499 yuan (sekitar Rp20,7 juta).
Tmall, yang merupakan anak usaha Alibaba, juga menawakan subsidi ekstra senilai 1.100 yuan (sekitar Rp2,4 juta). Dengan begitu, pembeli bisa menikmati diskon total hingga 1.600 yuan (sekitar Rp3,4 juta).
Pesaing Tmall, yakni JD juga mengumumkan skema diskon serupa untuk seri iPhone 16. Selain itu, ada promo gratis langganan AppleCare+ selama satu tahun untuk model reguler dan Plus.
Sementara Pinduoduo yang sebelumnya menggelar diskon sebelum iPhone 16 resmi dijual di China, juga kembali memberikan potongan harga. Model iPhone 16 Pro Max 256GB kini dijual 9.199 yuan (sekitar Rp20 juta) atau lebih murah 800 yuan (sekitar Rp1,7 juta).
Sebelumnya, iPhone 16 ramai dihujat warganet di China. Mereka menilai fitur Apple Intelligence di iPhone 16 hanya gimik semata karena tak bisa langsung dipakai ketika membeli pertama kali. Fitur itu baru bisa dinikmati melalui update perangkat lunak atau software beberapa saat mendatang.
Selain itu, warga China juga menilai banyak ponsel pintar buatan lokal yang sudah lebih canggih. Antara lain model-model dari pabrikan Huawei dan Xiaomi.
Tahun lalu, penjualan iPhone 15 anjlok di China dan membawa penurunan penjualan global, sebab negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu merupakan pasar smartphone terbesar di dunia.