News

Basri Baco: Unsur Religius Lebih Besar dalam Partai Golkar

Sabtu, 29 Okt 2022 – 06:17 WIB

Basri Baco: Unsur Religius Lebih Besar dalam Partai Golkar- inilah.com

Mungkin anda suka

Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, Basri Baco (Foto: Humas Golkar DKI Jakarta)

Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, Basri Baco, menegaskan partai berlambang beringin merupakan partai nasionalis dan religius. Jika ditimbang, aspek religiusnya bahkan lebih besar karena tiga dari lima organisasi kemasyarakatan (ormas) yang didirikan partai Golkar merupakan ormas Islam.

“Kalau ditanya Golkar itu apa? Nasionalis dan religius. Kalau ditanya lagi lebih besar mana nasionalisnya atau religiusnya? Lebih besar Religiusnya,” kata Basri Baco dalam sambutan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Masjid Al-Akbar, Kantor Golkar DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022) malam.

Kegiatan ini dihadiri jajaran petinggi DPD Partai Golkar dengan Penceramah Ustaz Ahmad Faisal Reza, yang akrab disapa AA Reza.

Basri Baco: Unsur Religius Lebih Besar dalam Partai Golkar - inilah.com
(Foto: Humas Golkar DKI Jakarta)

Menurut Basri, tujuan partai atau organisasi dapat dilihat dari apa yang dilakukan dan dibentuk setelah partai atau organisasi itu berdiri. “Kalau kita lihat partai kita, ada tiga ormas yang mendirikan partai dan lima ormas yang didirikan oleh partai,” ungkap dia.

Dari lima ormas yang didirkan itu, ditegaskan Basri, ternyata tiga di antaranya adalah ormas Islam, yakni Al-Hidayah, Satkar Ulama, dan Majelis Dakwah Islamiyah. Yang keempatnya, AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) untuk urusan kepemudaan, dan kelima, HWK (Himpunan Wanita Karya) untuk urusan perempuan.

Lima ormas yang didirikan itu, sambung dia, memiliki misi untuk mewujudkan tujuan partai. “Kalau bukan, buat apa dibentuk? Logikanya kan begitu!” timpalnya.

Dengan demikian, dia menegaskan, Partai Golkar adalah partai religius yang nasionalis. “Oleh karena itu, mayoritas pendukung Partai Golkar adalah kalangan religius, khususnya Muslim,” ucapnya.

Basri pun memberikan contoh kasus ketika Partai Golkar mendukung Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok atau BTP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Ahok dicap sebagai penista agama karena salah ngomong terkait penggalan Surat Al Maidah ayat 51 di Pulau Seribu.

“Sehingga apa? Karena mendukung Ahok yang dicap menista agama, suara kita hilang banyak di Selatan (Jakarta Selatan) yang basis Golkarnya besar dan religius,” tuturnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, suara Golkar lebih didominasi oleh kalangan menengah ke bawah yang notabene semuanya religius, khususnya Muslim. “Titik-titik kampung di DKI Jakarta, di menengah ke bawah itu Muslimnya kuat. Dan di situlah kantong-kantong Golkar yang sesungguhnya,” ujarnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab acara Maulid Nabi Partai Golkar, Ashraf Ali menyampaikan, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini membuktikan, Partai Golkar sangat concern di bidang keagamaan. “Bukan hanya Islam tapi juga agama-agama yang lain,” tutur Ashraf.

Khususnya Islam, Partai Golkar memperingati setiap hari-hari besar keagamaan, termasuk Maulid Nabi ini. “Terkait hari lahirnya Rasulullah SAW, kalau kita dengarkan bacaan barzanji, kalau diterjemahkan itu, maka itu menunjukkan bagaimana akhir hayatnya, sikapnya, tutur katanya, dan awal kelahirannya,” papar Wakil Ketua Kerohanian, Pendidikan dan Kebudayaan DPD Golkar DKI Jakarta ini.

Barzanji, kata Ashraf, mengisahkan bagaimana Allah SWT mempersiapkan seorang manusia yang sangat istimewa. “Waktu kelahirannya meski di malam hari, tapi terang benderang,” kata dia.

Menurutnya, barzanji digunakan oleh Salahuddin Al-Ayubi untuk memotivasi murid ketika posisi lemah dalam menghadapi musuh. “Ketika itu dibacakan, morilnya naik lagi dan menang perang. Ini sangat luar biasa,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button