Bek Inter Milan Alessandro Bastoni tak ragu menyebut Lamine Yamal sebagai “pemain sayap terbaik di dunia saat ini” usai pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions 2024/25 melawan Barcelona yang berakhir imbang 3-3, Kamis (1/5) dini hari WIB.
Berbicara kepada Amazon Prime Video Italia dan Sky Sport Italia, Bastoni mengakui bahwa Inter menikmati pertandingan penuh adrenalin itu meski sempat unggul dua kali dan harus puas dengan hasil imbang di Camp Nou.
“Kami juga menikmati pertandingan ini. Barcelona tim yang sangat kuat, dan ini semifinal Liga Champions. Duel seperti ini selalu menyenangkan untuk dihadapi,” ucap Bastoni.
Yamal Sulit Dibendung, Inter Harus Akui Keajaiban La Masia
Yamal menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Inter, mencetak satu gol cantik dan dua kali nyaris menjebol gawang Yann Sommer lewat tembakan yang membentur mistar.
“Dia pemain luar biasa. Usianya baru 17 tahun, tapi levelnya sudah sangat tinggi. Kami harus angkat topi, bukan hanya untuk dia, tapi juga untuk La Masia atas kerja luar biasa dalam membentuknya,” puji Bastoni.
Inter Bangkit di Tengah Tekanan
Inter datang ke laga ini dengan modal buruk: tiga kekalahan beruntun dan krisis performa. Namun mereka berhasil unggul cepat lewat gol Marcus Thuram dan dua gol Denzel Dumfries, sebelum akhirnya Barcelona menyamakan kedudukan.
“Kami tahu tidak mudah, apalagi setelah pekan berat yang kami lewati. Tapi kami buktikan bahwa Inter masih ada. Kami takkan menyerah,” tegas bek berusia 25 tahun itu.
Leg Kedua Jadi Final Mini di San Siro
Dengan skor imbang 3-3 dan aturan gol tandang sudah tak berlaku, Inter akan menjamu Barcelona di leg kedua pada Selasa, 6 Mei 2025, di San Siro, dengan situasi “siapa menang, dia yang lolos.”
“Ini laga ke-57 saya musim ini. Sekarang semifinal seperti dimulai dari nol. Siapa yang menang, ke final. Kami harus main dengan semangat dan determinasi yang sama seperti malam ini,” ujar Bastoni.
Di akhir laga, Bastoni juga terlihat berbincang santai dengan kiper Barcelona Wojciech Szczesny. Saat ditanya soal isi percakapan mereka, ia tersenyum.
“Itu rahasia! Tapi saya ucapkan selamat padanya karena telah membuat keputusan yang tepat untuk bertahan sedikit lebih lama di olahraga indah ini,” katanya tertawa.
Szczesny sempat menyatakan pensiun saat meninggalkan Juventus, namun kembali ke lapangan setelah Marc-André ter Stegen mengalami cedera lutut. Kini, ia menjadi bagian penting dari perjalanan Barcelona di Liga Champions.