Batal Pindah Kantor ke IKN, Pakar: Pertanda Jokowi Sudah Kehilangan Gairah


Ada yang menarik dari pernyataan Presiden Jokowi yang batal boyongan kantor ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) pada bulan ini. Meski alasannya masuk akal, belum ada air dan setrum alias listrik.

Pakar Kebijakan Publik UPN-Veteran Jakarta, Ahmad Nur Hidayat yang akrab disapa ANH, menilai, pernyataan Jokowi itu, terkesan lempar tanggung jawab. Naga-naganya, megaproyek IKN yang nilai investasinya Rp466 triliun itu, bakal meleset dari ekspektasi. 

“Terkesan kuat adanya upaya pergeseran tanggung jawab dan pergeseran kepentingan elit,” papar ANH, Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Kesan kuat yang ditangkap publik, kata ANH, Jokowi berusaha mengalihkan perhatian dari tanggung jawab langsungnya. Caranya dengan menyoroti hambatan teknis, ya itu tadi, belum ada listrik dan air. “Padahal, sebagai pemimpin, dia (Jokowi) memiliki beban tanggung jawab utama,” kata ANH.

Selain itu, lanjut ANH, megaproyek IKN melibatkan banyak elit politik dengan agenda yang berbeda-beda. Sehingga wajar jika banyak sekali konflik kepentingan yang menghambat kemajuan proyek.

“Presiden Jokowi, yang sebelumnya sangat antusias dengan proyek ini, sekarang menunjukkan sikap lebih hati-hati. Bahkan boleh dibilang semangatnya tidak seperti yang dulu. Pada Maret 2024, Pak Jokowi begitu menggebu, sampai kemah di IKN lho,” terangnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, Jokowi bukanlah termasuk pemimpin yang efektif. Karena menelorkan suatu kebijakan atau keputusan tidak melalui perencanaan matang, transparansi, dan akuntabilitas. “Jika IKN dibangun dengan perencanaan matang, transparan dan akuntabel, hasilnya tentu tidak begini,” ungkapnya.

ANH menilai Jokowi yang 3 bulan lagi pensiun, sudah ‘mati gairah’ terhadap IKN. Bisa jadi, Jokowi juga tak minat menggelar upacara HUT ke-79 RI di IKN yang direncanakan serba wah, mengundang 6.800 tamu VIP. “Pernyataan Jokowi kemarin menunjukkan narasi yang kehilangan gairah terkait IKN,” pungkasnya.

Pada Senin (8/7/2024),  Jokowi tiba-tiba mengatakan batak pindah kantor ke IKN yang direncanakan pada bulan ini. Alasannya ya itu tadi, air bersih dan listrik belum siap.

“Airnya sudah siap, belum? Listriknya sudah siap, belum?  Tempatnya sudah siap belum? Kalo siap, pindah, ” kata Jokowi usai menyerahkan bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Jokowi mengatakan sudah mendapat laporan dari Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono soal pembangunan di IKN. Dari laporan itu, pembangunan kantornya belum sepenuhnya rampung. “Sudah (terima laporan) dari PUPR tapi belum (siap).”

Masih segar dalam ingatan, Jokowi sendiri yang menyebut dirinya siap boyongan kantor ke IKN pada Juli 2024. Seiring rampungnya pembangunan tahap pertama gedung-gedung pemerintah. Selain itu, Jokowi merencanakan upacara 17 Agustus 2024 berlangsung di IKN yang belum jelas khabarnya sampai sekarang.