Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI merilis pemetaan kerawanan untuk Pilkada Serentak 2024. Hasilnya, sebanyak 5 provinsi di seluruh Indonesia masuk dalam kategori rawan tinggi dalam presentasi 13 persen.
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengatakan provinsi paling rawan gelaran Pilkada 2024 adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian disusul oleh daerah Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
“NTT menempati posisi pertama karena dari 27 indikator, 19 indikator terjadi di NTT. Lalu disusul Kaltim dengan 18 indikator, Jatim dengan 17 indikator, dan Sulsel dan Sulteng dengan indikator masing-masing 16,” kata Lolly dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (27/8/2024).
Lolly melanjutkan, 28 provinsi di antaranya masuk rawan sedang dan cuma 4 provinsi masuk rawan rendah. Berdasarkan persentase keseluruhan provinsi, 76 persen di antaranya masuk kategori rawan sedang.
Adapun daerah provinsi yang memasuki kategori rawan sedang yaitu Aceh, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Papua, Sulawesi Barat, Riau, Papua Barat, DKI Jakarta.
Kemudian Maluku, Papua Tengah, Banten, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Papua Barat Daya, Kalimantan Barat, Bengkulu, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Papua Pegunungan, Maluku Utara.
Sementara, Lolly juga menambahkan, hanya ada empat provinsi yang masuk kategori rawan rendah dalam presentasi 11 persen yakni Bali, Kalimantan Utara (Kaltara), Papua Selatan, dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Rawan rendah ada empat, kalau selama ini orang memandang Papua selalu masuk rawan tinggi, dari pemetaan Bawaslu, Bali, Kaltara, Papua Selatan, Kalteng masuk ke dalam rawan rendah,” ujarnya.